Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan perbedaan antara investor asing dan investor lokal yang datang ke pihaknya.
Menurut dia, saat ini investor lokal cenderung menginvestasikan dananya di wilayah Indonesia yang sudah mempunyai infrastruktur memadai.
“Penanaman modal dalam negeri (PMDN) paling banyak masih masih tetap di Pulau Jawa. PMDN lebih milih di wilayah yang aman, tapi penanaman modal asing (PMA) luar biasa masuk ke Sulteng kemudian Riau. Untuk Pulau Jawa itu ke Jawa Barat dan DKI Jakarta,” kata dia saat Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal I-2021, Senin (26/4).
Seperti diketahui, BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang kuartal I-2021 mencapai Rp 219,7 triliun. Pencapaian itu tumbuh 4,3% year on year (yoy).
Nilai investasi itu terdiri dari PMDN telah terealisasi Rp 108 triliun dan PMA sebesar Rp 111,7 triliun.
Baca Juga: Realisasi investasi sepanjang kuartal pertama 2021 mencapai Rp 219,7 triliun
Adapun pada Januari-Maret 2021, investor dalam negeri paling banyak menginvestasikan modalnya di Jawa Barat sebesar Rp 16 triliun, Jawa Timur Rp 10 triliun, DKI Jakarta Rp 8,7 triliun, Jawa Tengah Rp 8,4 triliun, Banten Rp 7 triliun, sisanya berasal dari sebagian Pulau Jawa lainnya dan untuk di luar Jawa hanya Rp 57,9 triliun.
Sementara, lima wilayah dengan investasi asing tertinggi berada di Jawa Barat US$ 1,4 juta, DKI Jakarta US$ 1 juta, Sulawesi Tengah US$ 0,6 juta, Riau US$ 0,6 juta, dan Sulawesi Tenggara US$ 0,5 juta.
Secara keseluruhan dari pencapaian realisasi investasi kuartal I-2021, investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 105,3 triliun dan luar Jawa Rp 114,5 triliun.
Balil menambahkan, investasi yang didominasi di luar Jawa ini akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin merata.
“Pertumbuhan ekonomi penting tapi tanpa kualitas menjadi masalah. Pertumbuhan realisasi dari luar jawa mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan luar Jawa sudah mulai membaik, gak terlepas dari lima tahun kemarin bangun infrastruktur,” pungkas Bahlil.
Selanjutnya: Presiden Jokowi: Pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara akan masuk di KIT Batang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News