Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto membantah tudingan Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma’mun Murod yang menyebut dia bermain politik di balik penanganan kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Bambang membantah disebut pernah ke Cikeas pada Senin (6/1/2014), atau sehari sebelum jadwal pemeriksaan Anas.
“Tidak ada dan tidak benar saya dipanggil ke Cikeas,” kata Bambang melalui pesan singkat yang diterima wartawan, Selasa (7/1/2014).
Dia lantas meminta agar Ma’mun tidak memolitisasi kasus Anas yang sedang ditangani KPK. “Dan jangan menyebar fitnah yang menganggu proses penegakan hukum,” katanya.
Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, pada hari Senin kemarin, Bambang tidak pergi ke Cikeas melainkan bekerja seperti biasa di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Johan juga menilai, tudingan kepada Bambang itu sangat serius. Terbuka kemungkinan, menurut Johan, Bambang akan menempuh langkah hukum dalam menanggapi tudingan tersebut.
“Kita tunggu apa kiranya langkah-langkah yang akan dilakukan BW (Bambang). Mengenai akan ada langkah-langkah yang perlu dambil secara hukum, saya masih harus menunggu sikap dari Pak Bambang,” kata Johan.
Tuding pimpinan KPK
Sebelumnya Ma’mun mengatakan bahwa dia mendapatkan informasi mengenai kedatangan Bambang ke Cikeas dengan didampingi Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana pada Senin (6/1/2014). Ketika ditanya apakah dia memiliki bukti mengenai pertemuan Bambang di Cikeas, Ma’mun tidak menjawab secara gamblang.
"Coba nanti diklarifikasikan ke Mas Bambang, dugaan kami mungkin ada permainan di balik ini, di kasus Anas," kata Ma’mun.
Selain Bambang, dia juga menuding unsur pimpinan KPK lainnya, yakni Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua Zulkarnain, dan Wakil Ketua Adnan Pandupraja.
"Ada persoalan hukum yang menjerat mereka. Zulkarnain di Jatim, Adnan Pandu punya kasus di Kaltim, nanti akan ada yang buka. Dan Abraham Samad dalam beberapa hal lebih tepat jadi jubirnya Ibas. Mungkin hanya Mas Busyro yang masih clear (bersih)," kata Ma’mun. (Icha Rastika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News