kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Terkait Hambalang, Gede Pasek diperiksa KPK


Selasa, 07 Januari 2014 / 12:40 WIB
Terkait Hambalang, Gede Pasek diperiksa KPK
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A TikTok logo is displayed on a smartphone in this illustration taken January 6, 2020. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (7/1). Gede Pasek datang sebagai saksi dalam kasus dugaan penerimaan hadiah terkait pembangunan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang dengan tersangka Anas Urbaningrum.

"Saksi untuk tersangka Anas Urbaningrum," kata Pasek kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (7/1). Lebih lanjut Pasek merasa, bahwa pemeriksaan dirinya untuk melengkapi sejumlah kader Partai Demokrat sebelumnya yang juga menjalani pemeriksaan oleh KPK.

"Jumlahnya jadi lebih banyak. Mungkin lebih banyak orang (Demokrat) datang ke KPK dari pada ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Demokrat," kata Pasek sambil tertawa.

Menurut Pasek, ia merasa aneh atas pemeriksaan dirinya, karena Pasek tak memiliki peran dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010 lalu. "Mungkin saya saksi yang kategori agak aneh juga, karena saya ini bukan Ketua SC (Steering Committee ), bukan panitia OC (Organizing Committee), bukan DPP waktu kejadian dan bukan juga pemilik suara. Hanya supporter setia saja," jelas Pasek.

Menanggapi pertanyaan wartawan, terkait politik uang dalam Kongres Demokrat sesuai laporan yang diterima Wakil Ketua Komisi Pengawas (Komwas) Demokrat melalui Suhaedi Marassambessy, Pasek bilang bahwa Komwas baru-baru dibentuk setelah terlaksananya Kongres Demokrat.

"Pertanyaan yang paling sederhana adalah, apakah beliau menjadi saksi peristiwa (politik uang dalam Kongres Demokrat) atau saksi apa kan begitu. Setahu saya Komwas baru berdiri setelah kongres dan Pak Suhaedi Marassambessy saat itu masih di Hanura kalau enggak salah," tutur Pasek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×