kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45871,65   8,37   0.97%
  • EMAS1.350.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahlil Keberatan Target Investasi Naik Tapi Anggaran Turun: Ini Saya Bingung


Selasa, 11 Juni 2024 / 15:29 WIB
Bahlil Keberatan Target Investasi Naik Tapi Anggaran Turun: Ini Saya Bingung
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia keberatan target investasi tahun 2025 naik saat anggaran turun.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku keberatan terkait kenaikan target investasi yang dipatok tahun 2025. Sementara anggaran untuk kementeriannya lebih rendah dibandingkan tahun ini.

Bahlil mengungkapkan investasi ditargetkan sebesar Rp 1.850 triliun pada tahun 2025, atau naik dari tahun ini yang hanya Rp 1.650 triliun. Namun, Bahlil tak setuju anggaran yang didapat Kementerian Investasi/BKPM di 2024 sebesar Rp 1,22 triliun malah turun menjadi Rp 681 miliar pada tahun depan.

"Ini yang buat saya bingung. Saya minta kepada pimpinan panggil Menteri Keuangan dan Menteri Bappenas menjelaskan ini," kata Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (11/6).

Bahlil berpendapat basis anggaran tahun depan tak sejalan dengan target yang dipatok tinggi. Oleh karenanya, ia meminta koreksi terkait target investasi yang tertuang di Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) di Kementerian Investasi tersebut.

Baca Juga: Menteri Bahlil: Baru NU yang Berminat Kelola Usaha Tambang

"Jadi saya sarankan revisi saja RKP-nya menjadi Rp 800 triliun karena itu rasionalisasi yang saya buat dengan tim saya," ucap dia.

Di samping itu, Bahlil menambahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi diperlukan konsumsi, investasi, ekspor-impor, hingga spending government

Melihat pada kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti sekarang, perlu digenjot sisi ekspor impor, daya beli masyarakat, dan investasi itu sendiri.

"Artinya hulunya adalah investasi. Oleh karena itu, esensi penting dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi di 2025 di atas 5% itu harus investasi. Namun apa yang terjadi, saya tidak tahu apakah ada teori ekonomi baru," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×