kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bahlil Geram Investasi di Sektor Hilirisasi Petrokimia Hanya Rp 14,9 Triliun


Minggu, 22 Oktober 2023 / 19:29 WIB
Bahlil Geram Investasi di Sektor Hilirisasi Petrokimia Hanya Rp 14,9 Triliun
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi di sektor minyak dan gas (migas) khususnya petrokimia hanya mencapai Rp 14,9 triliun pada kuartal III-2023.

Untuk itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut bahwa investasi hilirisasi disektor tersebut harus digenjot dalam rangka menekan impor.

"Menurut saya ini masih kurang. Kita harus dorong untuk metanol, etanol, LPG karena kita masih impor 7 juta ton per tahun. Subsidi kita diperkirakan untuk gas LPG tahun ini bisa menembus hampir Rp 100 triliun," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers, Jumat (20/10).

Baca Juga: Bahlil Tagetkan Realisasi Investasi Sektor Hilirisasi di Atas 25%

Selain itu, menurutnya, pemerintah juga perlu mencari alternatif lain untuk membangun industri migas khususnya dalam memenuhi kebutuhan LPG tanpa harus melakukan impor. Hanya saja, dengan catatan, LPG yang dikembangkan di dalam negeri tidak lebih mahal dari LPG impor.

"Bapak Presiden sudah memerintahkan agar segera mencari alternatif untuk kita membuat LPG. Tetapi Pertamina memang harus fair juga. Jangan harga beli LPG impor lebih mahal dari LPG yang dibangun di dalam negeri," katanya.

Adapun, Kementerian Investasi/BKPM akan melakukan koordinasi dengan PT Pertamina (Persero) terkait hal tersebut.

" Ini enggak mungkin industri kita maju, kita akan dorong, kita akan bicarakan sama Pertamina kalau tidak ya kita membuka opsi untuk yang lain juga bisa mengadakan. Jangan monopoli tapi mahal untuk apa?," imbuh Bahlil.

Baca Juga: Ada Capres yang Tak Mau Lanjutkan Kebijakan Hilirisasi, Bahlil: Ini Bahaya!

"Negara ini jangan rakyat yang dikorbankan, artinya kalo kita bisa mendapatkan harga setahun lebih murah kenapa tidak atau karena ini subsidi kan. LPG itu subsidi padahal kita punya gas banyak," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×