Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menargetkan kontribusi realisasi investasi di sektor hilirisasi mencapai di atas 25% dari target investasi tahun ini sebesar Rp 1.400 triliun.
Menurutnya, target tersebut sesuai dengan konsistensi pemerintah dalam mendorong sektor hilirisasi di tanah air.
"Saya sebenarnya ingin realisasi investasi di sektor hilirisasi sekitar 25% hingga 30% saya targetkan segitu supaya dapat dilihat bahwa ada fokus kita dalam hilirisasi," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (20/10).
Baca Juga: Berikut Catatan Apindo Selama Kepemimpinan Pemerintahan Jokowi
Bahkan dirinya mematok target realisasi investasi di sektor hilirisasi mencapai 30% dari target investasi 2023. Namun dirinya memperkirakan, target tersebut hanya bisa terealisasi pada kisaran 26% hingga 27% pada tahun ini.
Bahlil menyebut, sepanjang September 2023 realisasi investasi sektor hilirisasi telah mencapai Rp 266 triliun. Angka tersebut telah mencapai 25,3 % dari total realisasi investasi sepanjang Januari hingga September 2023 sebesar Rp 1.053,2 triliun.
"Target saya 25%-30%, kalau bisa 30% jauh lebih baik. Tapi kayanya gak tercapai. Ini paling hanya 26%-27% dari target yang ada. Tapi 25% pun sudah bagus ya," katanya.
Adapun, realisasi investasi di bidang hilirisasi sepanjang September 2023 ini terdiri dari berbagai sektor. Misalnya saja, sektor mineral sebesar Rp 151,7 triliun yang terdiri dari smelter nikel Rp 97 triliun, bauksit Rp 7,1 triliun, serta tembaga Rp 47,6 triliun.
Kemudian, ada juga di sektor pertanian dengan komoditas minyak kelapa sawit (CPO) dan oleokimia sebesar Rp 39,5 triliun. Selanjutnya, investasi hilirisasi di sektor kehutanan yang mencakup pulp dan kertas senilai Rp 34,8 triliun.
Baca Juga: Ada Capres yang Tak Mau Lanjutkan Kebijakan Hilirisasi, Bahlil: Ini Bahaya!
Tidak hanya itu, realisasi investasi hilirisasi dari sektor minyak dan gas juga cukup besar, yakni untuk petrokimia mencapai Rp 31,6 triliun. Dan terakhir, sektor ekosistem kendaraan listrik berupa baterai kendaraan listrik dengan realisasi sebesar R 8,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News