kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bagi para artis, pajak zaman now tak menakutkan lagi


Rabu, 28 Februari 2018 / 12:57 WIB
Bagi para artis, pajak zaman now tak menakutkan lagi
ILUSTRASI. Penghargaan bagi artis saat Tax Gathering KPP Kelapa Gading


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - PERUBAHAN citra lembaga pajak sepertinya dirasakan oleh para wajib pajak yang hadir dalam acara Tax Gathering di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (27/2). Lebih dari 200 wajib pajak antusias mengikuti kegiatan sosialisasi dan pemberian penghargaan itu.

Beberapa publik figur Indonesia juga turut hadir dalam acara ini. Mereka antara lain Benjamin Joshua, Feri Salim, Sigi Wimala Somya Dewi, hingga pasangan mantan atlet bulutangkis Susi Susanti dan Allan Budi Kusuma.

Meskipun bertajuk kegiatan sosialisasi, acara ini berlangsung santai dan penuh kehangatan. Sebelum acara dimulai, para publik figur saling ngobrol, layaknya di acara arisan.

Tak terlihat ketakutan, bahkan kebosanan saat menghadiri acara pajak tersebut. Dialog dua arah pun terjadi antara petugas pajak dan wajib pajak. "Pajak zaman now sudah beda jauh dengan zaman old. Kantor pajak bukan kantor yang menakutkan lagi," ujar Sigi di sela-sela acara tax gathering.

Sigi dan publik figur lainnya memang diundang khusus untuk hadir di acara itu. Kantor pajak bukan ingin menjadikan para artis dan atlet sebagai sasaran utama mendapatkan duit pajak, tapi ingin memberikan penghargaan atas kepatuhan membayar pajak.

Meskipun penghargaan hanya berupa sertifikat dengan tulisan "Terimakasih kepada .... atas partisipasi saudara menjadi Icon DJP dalam mengajak masyarakat untuk patuh pajak" tapi para publik figur senang mendapatkanya. Sertifikat tersebut menjadi pengesah atas kepatuhan warga negara dalam menjalankan kewajiban untuk membayar pajak.

"Percuma saja apabila bangga mem- posting proud to be Indonesia, namun tidak patuh pajak," jelas Sigi yang belakangan ini semakin sibuk mengurusi bisnis pakaian olah raga, Gerak Plus.

Menurut Sigi, setiap warga negara harus terpanggil untuk berkontribusi pada penerimaan negara melalui pajak. Sebagai pembayar pajak, Sigi memastikan pembayaran pajak tidak serumit bayangan banyak pihak.

"Saya dulu sendirian mengurus pajak, datang langsung ke kantor pajak. Petugasnya ramah, penjelasannya mudah dipahami. I think its good procces. Kalau sudah punya penghasilan, coba deh enggak usah takut, datang (ke kantor pajak), kalau enggak tahu langsung tanyakan saja," papar Sigi.

Senada, Ferry Salim juga merasakan pelayanan pajak yang nyaman. Hal itulah yang menjadikan Ferry selalu rajin bayar pajak dan melaporkan surat pemberitahuan (SPT) pajak tahunan setiap bulan Maret. "Anak saya Brandon (Brandon Salim) ketika punya penghasilan sendiri juga langsung saya minta buat NPWP (nomor pokok wajib pajak)," ujar artis yang telah beradu akting di 60 judul sinetron dan lebih dari 15 film layar lebar ini.

Namun, Ferry mengakui, kesadaran pajak di sebagian orang masih rendah. Meskipun pelayanan di kantor pajak sudah ramah, tapi terkadang ada pihak yang menyulitkan wajib pajak.

Ia memberi contoh di industri perfilman. Ferry merasakan sendiri bagaimana sulitnya mendapatkan bukti potongan pajak penghasilan (PPh) yang dikeluarkan oleh production house (PH). Bukti potongan PPh penting untuk pelaporan SPT.

"Saya udah mulai minta itu dari akhir Januari biasanya. Saya ngejar itu bisa sampai sebulan untuk dapatkan bukti potong," kata aktor yang juga master of ceremonies (MC) itu.

Kepala Kantor KPP Pratama Kelapa Gading Bagio Ardananto sengaja menggelar event ini untuk mendekatkan diri dengan wajib pajak. Kantor pajak ini ditargetkan penerimaan Rp 4,4 triliun tahun 2018, naik 26% dari 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×