Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggaet haji muda atau anak muda untuk mendaftar haji. Salah satu alasannya mengingat daftar tunggu yang semakin panjang.
Selain itu, gerakan yang diberi nama Ayo Haji Muda ini juga ditargetkan menambah dan kelola BPKH. "Meningkatkan tambahan dana kelolaan dalam program ayo haji muda," ujar Kepala BPKH Anggito Abimanyu saat konferensi pers, Rabu (22/1).
Baca Juga: Pada 2020, BPKH akan gelontorkan Rp 7 triliun untuk investasi langsung tahun
Besarnya dana kelola akan semakin memperbesar investasi dan nilai manfaat yang dihasilkan. Sehingga bisa membantu subsidi bagi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Meski begitu, masalah daftar tunggu juga menjadi acuan program tersebut. Asal tahu saja, saat ini daftar tunggu haji telah mencapai rata-rata 20 tahun. "Sementara 76% di atas 40 tahun baru bisa berangkat usia 60 tahun," terang Anggota Badan Pelaksana BPKH, A Iskandar Zulkarnain.
Baca Juga: Kini mayoritas dana haji diparkir di surat berharga
Sementara Iskandar bilang 70% hingga 80% ibadah haji membutuhkan kegiatan fisik. Ia mencontohkan untuk tawaf dan sai seperti berjalan hingga 10 kilometer (km).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News