Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sedangkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan, yang mengatur hal serupa, baru memberlakukan kewajiban tes antigen untuk pelaku perjalanan pada periode 22 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta Darmawali Handoko mengatakan akan mengikuti peraturan dari Kementerian Perhubungan. Dengan kata lain, calon penumpang pesawat baru diwajibkan membawa hasil negatif tes antigen pada Selasa, 22 Desember 2020.
Baca Juga: Anak usaha Indofarma beri jasa layanan tes Covid-19 di beberapa bandara AP II
Sebelum itu, penumpang diperbolehkan untuk menunjukkan hasil negatif rapid test antibodi. Tes antigen dinilai lebih akurat ketimbang tes antibodi karena mengambil sampel lendir dari dalam hidung dan atau tenggorokan. Sedangkan pada tes antibodi, yang diperiksa adalah antibodi dalam darah.
Antibodi akan terbentuk bila terpapar benda asing, dalam kasus ini virus corona. Namun, antibodi membutuhkan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk berkembang di dalam tubuh.
Baca Juga: Angkasa Pura II tambah 6 lokasi tes COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta
Sementara tes antigen yang mengambil sampel lendir di saluran pernafasan ditujukan untuk mendeteksi protein dari virus corona tersebut. Cara ini dipercaya lebih akurat daripada hanya mengecek antibodi dalam tubuh.
Karena menawarkan tingkat akurasi yang berbeda, harga untuk setiap tes di atas juga berbeda. Rapid test antibodi dipatok dengan harga Rp 150.000, sedangkan harga Rapid test antigen berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 275.000, sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil Rapid Test Antigen Hanya Berlaku 3 Hari"
Penulis : Ivany Atina Arbi
Editor : Egidius Patnistik
Selanjutnya: Tidak perlu antre, ini cara pre order rapid test antigen di Bandara Soekarno Hatta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News