kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aturan investasi asing untuk crumb rubber digodok


Minggu, 20 Maret 2016 / 18:44 WIB
Aturan investasi asing untuk crumb rubber digodok


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah tengah menggodok teknis aturan mengenai pencabutan Daftar Negatif Investasi (DNI) yang masuk dalam paket kebijakan jilid X. Salah satunya adalah terkait dengan industri crumb rubber atau karet remah yang dibuka 100% untuk asing.

Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Karyanto Suprih mengatakan, pembahasan teknis DNI terkait dengan industri crumb rubber itu masih dalam pembahasan dengan Kementerian Perindustrian (Kemperin), Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) dan pelaku usaha.

Keputusan final tentang teknis pencabutan DNI masih belum tercapai. Menanggapi keberatan dari kalangan pengusaha, Karyanto bilang nanti akan dicarikan jalan tengah yang saling menguntungkan.

Salah satu opsi yang mungkin diberlakukan adalah moratorium. Implementasi dari kebijakan itu masih akan tertutup bagi asing dalam periode tertentu setelah industri dalam negeri siap.

"Nanti ditingkat menko (dirapatkan). Kementerian Perdagangan kan navigator, harus memperhatikan konsumen dan produsen," kata Karyanto, akhir pekan lalu.

Sebelumnya, kalangan pengusaha dalam negeri menolak atas kebijakan pencabutan DNI untuk industri crumb rubber tersebut. Paket kebijakan yang diumumkan beberapa waktu lalu itu dinilai berpotensi mengancam keberadaan industri karet dalam negeri. Tercatat ada 140 industri karet yang berpotensi gulung tikar bila harus bersaing dengan asing.

Masuknya asing diindustri crumb rubber ini berpotensi mengakuisisi pabrik-pabrik karet yang sudah ada. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menilai, seharusnya pemerintah membuka ruang investasi di sektor hilir perkaretan yang memperkuat struktur integral industri secara holistik ketimbang menambah jumlah industri crumb rubber yang sudah kelebihan kapasitas saat ini.

Ketua Umum Gapkindo Moenardji Soedargo mengatakan, industri karet yang sudah ada saat ini kesulitan beroperasi penuh lantaran kekurangan bahan baku. Harga karet yang rendah membuat petani enggan menyadap karet. Upaya pemerintah menambahkan investasi baru berakit mematikan industri karet yang sudah ada.

Sekadar catatan, total kapasitas produksi industri crumb rubber dalam negeri mencapai 5,2 juta ton per tahun. Sementara rata-rata pasokan bahan baku karet dalam negeri cuma 3,2 juta ton per tahun.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×