Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekjen Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), Ichsan Hanafi berharap segera ada diskresi untuk tenaga kesehatan (nakes) seperti perawat, dokter, dan tenaga laboratorium yang baru lulus, atau tingkat akhir untuk dapat diperbantukan dalam penanganan lonjakan kasus corona.
Hal tersebut berkaca dari kebutuhan akan tenaga kesehatan yang perlu ditingkatkan untuk membantu menangani lonjakan kasus akhir-akhir ini.
"Saya harapkan dari Kementerian sekarang diskresi untuk misalnya perawat yang baru lulus atau tingkat akhir atau dokter yang baru lulus atau petugas lab dan lainnya itu diperbantukan. Mendapat diskresi untuk bisa memberikan pelayanan di faskes," jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (13/7).
Percepatan nakes tingkat akhir atau baru lulus untuk terjun ke lapangan menjadi faktor agar penanganan pandemi ditingkat rumah sakit tidak semakin berat. Terlebih diketahui dengan laju kasus yang meningkat saat ini membuat beberapa nakes ikut terpapar saat menjalankan tugasnya.
Baca Juga: Terpapar Covid-19, Ketua IDI Kota Bekasi meninggal dunia
"Yang tingkat akhir itu atau mau lulus itu dipercepat diperbantukan mereka kalau nggak kita sangat kesulitan ini. ya [diharapkan minggu ini] tapi kan harus dipayungi juga oleh satu aturan dari Kementerian Kesehatan," ujarnya.
Kondisi saat ini Ichsan menyebut, Rumah Sakit swasta cukup sulit untuk dapat melakukan rekrutmen nakes tambahan. Sulitnya rekrutmen lantaran tingginya kebutuhan nakes dan juga dibukanya beberapa rumah sakit lapangan yang pastinya menyedot ketersediaan nakes yang ada.
Terlebih pasien Covid-19 yang datang ke rumah sakit biasanya sudah dalam kondisi berat, hingga membuat rumah sakit dan nakes cukup kewalahan.
Oleh karenanya Ichsan berharap segera dilakukan akselerasi penambahan nakes yang membantu penanganan lonjakan kasus Covid-19.
"Mungkin hampir setiap rumah sakit membutuhkan ataupun ada rumah sakit lapangan juga yang dibuka akhirnya nakesnya sudah tersedot di sana. Jadi memang agak kesulitan kami di rumah sakit untuk menambah perawat menambah petugas laboratorium," imbuhnya.
Baca Juga: Indonesia masih mengandalkan pasokan tabung oksigen impor
Mengenai skenario dari Kementerian Kesehatan untuk penambahan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit, ARSSI menyebut banyak rumah sakit swasta yang sudah menambah konversi tempat tidur hingga 40%. Jika kebutuhan konversi diminta untuk ditingkatkan Ichsan menyebut tak menjadi persoalan.
"Kita Rumah Sakit membantu apa yang sudah ditentukan Kementerian Kesehatan. Rumah Sakit swasta tuh udah meningkatkan konversi tempat tidurnya lebih dari 40%, ICU juga sudah kita tingkatkan. Hanya saja memang kondisi sekarang ini yang kita kesulitan itu adalah rekrut tenaga SDM, tenaga-tenaga nakes ini agak kesulitan," kata Ichsan.
Baca Juga: Kebutuhan oksigen tinggi, Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia dukung wacana impor
Selain adanya percepatan penambahan nakes, Ichsan juga berharap adanya tambahan bantuan oksigen, terutama bagi rumah sakit di luar Jabodetabek.
"Untuk oksigen ketersediaan di rumah sakit swasta di Jabodetabek itu bisa terbantu. Tapi kan yang di luar Jabodetabek ini lho agak deg-degan kami ketersediaan oksigennya," ungkap Ichsan.
Selanjutnya: Corona Meledak, Daya Tampung Rumahsakit Semakin Mengkhawatirkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News