kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asing paling diuntungkan dua aturan soal minerba


Selasa, 14 Januari 2014 / 16:42 WIB
Asing paling diuntungkan dua aturan soal minerba
ILUSTRASI. Nasabah berjalan usai melakukan transaksi di bank Ganesha di Jakarta, Kamis (4/1).KONTAN/Cheppy A. Muchlis/04/01/2018


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Meskipun pemerintah mengklaim dua aturan pelaksanaan hilirisasi mineral telah sesuai dengan amanah UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara, namun tetap saja kedua perundangan anyar tersebut menuai kontroversi. Bahkan, dua beleid tersebut dianggap lebih menguntungkan pihak asing dibandingkan pengusaha lokal.

Simon F Sembiring, pengamat pertambangan mengatakan, PP Nomor 1/2014 dan Permen Energi dan Simber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1/2014 lebih condong untuk mengakomodasi kepentingan perusahaan pertambangan pemegang konsesi kontrak karya (KK) yang dimiliki pihak asing. Alhasil, kedaulatan negara atas kekayaan alam dan mineral hanya sekadar di atas kertas.

"Kedua produk hukum ini sangat kental menguntungkan dan mengakomodoasi kepentingan perusahaan asing pemegang KK yang menghasilkan konsentrat tembaga dan nikel matte yaitu PT Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara dan PT Vale Indonesia (Inco)," kata Simon kepada KONTAN, Selasa (14/1).

Selain pihak asing dari pemilik KK, kedua aturan tersebut juga menguntungkan Jepang sebagai mayoritas pembeli bahan baku mineral tersebut untuk pemurnian.

"Jepang merupakan lokasi terbesar untuk proses pemurnian yang bahan bakunya dari ketiga KK tersebut," kata Simon.

Dari pemurnian konsentrat tembaga dapat dihasilkan menjadi produk logam tembaga, serta produk ikutan seperti sulfur, slag, serta lumpur anoda yang dapat diproses lebih lanjut lagi menjadi logam emas dan perak. Sedangkan dari nikel matte dapat dimurnikan lebih lanjut lagi menjadi logam nikel dengan mineral ikutan berupa besi dan kobal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×