Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Aksi demonstrasi mulai mereda di awal pekan ini. Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai ketegangan sosial-politik mulai mereda, dan menunjukkan perbaikan stabilitas keamanan dalam negeri setelah puncak aksi unjuk rasa buruh, mahasiswa dan sipil pekan lalu yang sempat menekan pasar keuangan.
Menurut David, arah pasar sepekan ini akan sangat ditentukan oleh respons pemerintah dalam menjaga situasi tetap kondusif.
“Pasar tentunya akan melihat perkembangan sepekan ini mengingat pemerintah telah mengusahakan beberapa langkah taktis untuk menjaga kondisi tetap kondusif,” ujarnya kepada Kontan, Senin (1/9/2025).
Ke depan, David menyebut sentimen dovish Fed bisa membantu menjaga kekuatan rupiah ditengah kemungkinan surplus dagang akan mengecil ke depannya.
Ia mencatat, pada Jumat (29/8), investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) di pasar saham sebesar Rp 1,1 triliun. Namun, besarnya dampak ketegangan politik terhadap pasar keuangan bergantung pada perkembangan demonstrasi lanjutan serta persepsi investor terhadap langkah pemerintah.
Baca Juga: Ekspansi PMI Manufaktur RI Bisa Terganggu Kericuhan di Dalam Negeri
David juga mengatakan, Bank Indonesia (BI) tampak terus hadir di pasar untuk menjaga volatilitas nilai tukar rupiah agar tetap stabil.
“Pergerakan rupiah selanjutnya akan sangat ditentukan persepsi pasar terkait upaya pemerintah menjaga kondisi nasional tetap kondusif (yang akan kita lihat bersama di sepekan ini),” jelasnya.
Kata David, ke depan faktor eksternal turut memberi dukungan. Ia melihat sentimen dovish The Federal Reserve (The Fed) dapat membantu menjaga kekuatan rupiah di tengah kemungkinan surplus neraca dagang Indonesia akan mengecil.
Selanjutnya: Polda Metro Jaya Kerahkan 324 Personel untuk Patroli Skala Besar di Jakarta
Menarik Dibaca: Ini Cara Menetapkan Tujuan Keuangan yang Tepat untuk Masa Depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News