kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.273   50,00   0,31%
  • IDX 6.934   36,56   0,53%
  • KOMPAS100 1.010   7,98   0,80%
  • LQ45 774   3,69   0,48%
  • ISSI 227   2,77   1,24%
  • IDX30 400   2,21   0,56%
  • IDXHIDIV20 463   1,45   0,31%
  • IDX80 113   0,77   0,69%
  • IDXV30 114   1,28   1,13%
  • IDXQ30 129   0,54   0,42%

Apindo: Pemilihan ulama sebagai cawapres Jokowi kurang tepat


Kamis, 09 Agustus 2018 / 20:09 WIB
Apindo: Pemilihan ulama sebagai cawapres Jokowi kurang tepat
Jokowi bersama ketua parpol koalisi sebelum pengumuman cawapres


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan ulama dalam kontestasi presiden dan wakil presiden dinilai pengusaha kurang tepat.

Situasi ekonomi global yang memicu persaingan membuat sosok yang memiliki pemahaman ekonomi menjadi pilihan utama. Program penarikan investasi pun dinilai perlu dilakukan secara berkelanjutan.

"Indonesia melanjutkan pembenahan reformasi ekonomi dan reformasi perizinan jadi seharusnya memiliki pengalaman ekonomi yang baik," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Danang Girindrawardana saat dihubungi kontan.co.id, Kamis (9/8).

Meski begitu kondisi sosial saat ini membuat ekonom kurang dilirik. Pemilihan tokoh agama dinilai memiliki daya tarik politik yang tinggi.

Meski bukan tokoh agama yang masuk dalam bursa calon presiden dan calon wakil presiden, Danang yakin tidak akan terjadi gesekan sosial. Oleh karena itu dasar pemilihan kandidat yang akan maju seharusnya tetap mengacu pada kondisi ekonomi.

"Saat ini tidak terlihat potensi gesekkan sosial berbasis suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), jadi seharusnya dasarnya tetap sisi ekonomi negara," terang Danang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×