kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APBN 2022 Defisit Rp 237,7 Triliun Per 14 Desember 2022


Selasa, 20 Desember 2022 / 15:32 WIB
APBN 2022 Defisit Rp 237,7 Triliun Per 14 Desember 2022
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, defisit APBN 2022 pada 14 Desember 2022 mencapai Rp 237,7 triliun atau sebesar 1,22% dari produk domestik bruto (PDB).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 mencatat defisit. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, defisit APBN 2022 pada 14 Desember 2022 mencapai Rp 237,7 triliun atau sebesar 1,22% dari produk domestik bruto (PDB).

Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi defisit anggaran tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan target defisit pada Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022 yang mencapai Rp 840,2 triliun atau 4,5% dari PDB.

"Defisit ini jauh lebih kecil dari yang diindikasikan atau yang direncanakan yang tertuang dalam Perpres 98/2022," tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (20/12).

Baca Juga: Tembus Target, Penerimaan Pajak Medio Desember 2022 Capai Rp 1.634 Triliun

Meski mencatatkan defisit, Sri Mulyani mengatakan, keseimbangan primer di APBN 2022 masih tercatat surplus Rp 129 triliun. Seiring dengan kondisi tersebut, pembiayaan anggaran tercatat menurun 28,5% secara tahunan menjadi Rp 469,8 triliun, lebih rendah dari Rp 656,8 triliun pada 14 Desember 2021.

“Dengan situasi defisit ini dan pembiayaan yang mengalami penurunan drastis juga akibat defisitnya yang menurun sangat drastis, yang menggambarkan APBN kita menjadi lebih sehat kembali,” jelasnya.

Seiring kondisi tersebut, negara memiliki sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) sebesar Rp 232,2 triliun hingga 14 Desember 2022, atau lebih tinggi dari SILPA pada periode sama tahun 2021 yang sebesar Rp 39,4 triliun.

"APBN semakin bisa disehatkan, pendapatan negara naik 36,9% dan defisit kita menjadi menurun sangat drastis dari 3,64% (2021) menjadi 1,22% (2022) dari PDB," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Sumbang 29,2%, Industri Pengolahan Jadi Motor Penggerak Penerimaan Pajak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×