Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami deflasi selama dua bulan beruntun, yakni Januari dan Februari 2025.
Lantas, apakah periode Ramadan atau pada Maret 2025 akan kembali mengalami deflasi?
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, pihaknya memang tidak bisa memprediksi apakah periode Ramadan akan kembali terjadi deflasi atau tidak. Akan tetapi, bila melihat historis tahun-tahun sebelumnya, pada Ramadan biasanya terjadi inflasi akibat adanya peningkatan dari sisi permintaan.
“Bulan Ramadan, kalau kita lihat sejarahnya, dipengaruhi adanya peningkatan demand atau sisi permintaan, karena memang menghadapi Ramadan dan juga Lebaran, ini konsumsi masyarakat biasanya relatif tinggi daripada bulan sebelumnya,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (3/3).
Dalam paparannya disebutkan, meski terjadi deflasi dua bulan beruntun, terdapat beberapa komoditas yang mengalami inflasi dan perlu menjadi perhatian saat Ramadan.
Beberapa komoditas yang perlu diwaspadai diantaranya, daging ayam ras, tarif angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, beras, dan emas perhiasan.
Baca Juga: BPS: Inflasi Harga Perdagangan Barang Turun Menjadi 0,13% Pada Februari 2025
Lebih lanjut, Ia juga mencontohkan, pada Ramadan atau pada April 2022, komoditas-komoditas yang memberikan andil inflasi pada saat itu adalah minyak goreng, daging ayam ras, tarif angkutan udara, ikan segar, telur ayam ras, kue kering dan daging sapi. Pada April 2022 terjadi inflasi sebesar 0,95% month to month (mtm).
Contoh lain, pada Ramadan 2023 yang jatuh di sebagian bulan Maret mencatatkan inflasi 0,18% mtm. Pada periode tersebut, komoditas yang memberikan andil inflasi, adalah tarif angkutan udara, bensin, beras, cabai rawit, kemudian bawang putih, kontrak rumah, dan daging ayam ras.
“Kemudian di bulan Maret 2024, telur ayam ras, daging ayam ras, dan beras adalah penyumbang inflasi pada saat Ramadan tahun lalu,” ungkapnya.
Pada Maret 2024 saat terjadi periode Ramadan juga terjadi inflasi sebesar 0,52% mtm.
“Untuk tahun ini kita lihat, tentunya nanti pada saat awal April akan kami umumkan saat rilis inflasi, mana komoditas yang memberikan sumbangsi terhadap inflasi di bulan Maret 2025,” tandasnya.
Baca Juga: BPS: Hanya Komponen Inti yang Mengalami Inflasi Pada Februari 2025
Selanjutnya: Aset Bakal Disewakan ke Investor, Buruh Sritex yang Terkena PHK Bisa Kembali Bekerja
Menarik Dibaca: Resep Puding Cappucino Cincau yang Lembut dan Kenyal, Sajian Favorit Buka Puasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News