kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi virus corona, Kemenkes aktifkan kembali 100 rumahsakit rujukan flu burung


Rabu, 22 Januari 2020 / 19:53 WIB
Antisipasi virus corona, Kemenkes aktifkan kembali 100 rumahsakit rujukan flu burung
ILUSTRASI. Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (22/1/2020).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaktifkan kembali 100 rumahsakit rujukan flu burung di seluruh Indonesia untuk mengantisipasi virus corona baru.

Lewat surat edaran, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes meminta rumahsakit tersebut meng-update kemampuan, logistik, dan standar operasional prosedur (SOP).

"Kami juga meminta Rumahsakit (RS) Infeksi Sulianti Saroso untuk mengecek kesiapan dan sebagainya, dan telah dikonfirmasi mereka sudah siap sarana prasarana sebagai rumahsakit rujukan infeksi nasional," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono seperti dikutip situs resmi Kemenkes.

Baca Juga: Tambah Hong Kong dan Macau, virus corona sudah menyebar ke tujuh negara

RS Sulianti Saroso juga akan mengadakan webinar ke 100 rumahsakit rujukan. Selain itu, Kemenkes akan melibatkan rumahsakit swasta sebagai bagian dari penanganan bila terjadi kasus virus corona baru.

Saat ini, setiap hari ada kurang lebih 30 penerbangan dari China, baik langsung maupun transit, ke Indonesia. Jumlah penumpangnya sebanyak 4.500 hingga 6.000 orang.

"Intinya, kami menyiapkan segala hal dan menginventarisasi segala kesiapan di bidang kesehatan sebagai kesiapan Indonesia mencegah nCoV (novel Corona Virus)," ujar Anung.

Baca Juga: Dua turis asal China yang berkunjung ke Bintan dilarikan ke RS karena demam tinggi

"Ini (virus corona) menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah, bukan hanya Pemerintah Indonesia tapi juga WHO (Badan Kesehatan Dunia)," tegas Anung.

Kemenkes sudah mengundang berbagai pihak termasuk WHO untuk menyiapkan strategi untuk mengantisipasi penyebaran virus corona baru yang sudah menewaskan sembilan orang di China.

Karakteristik nCoV mirip virus yang memicu Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS). Virus yang berawal dari Kota Wuhan di China kini sudah menyebar ke tujuh negara.

Baca Juga: Deteksi virus corona, Kemenkes siapkan termoscanner di 135 pintu akses ke Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×