kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Antisipasi kenaikan bunga BI lagi, pengusaha tak andalkan kredit bank semata


Minggu, 17 Juni 2018 / 16:56 WIB
Antisipasi kenaikan bunga BI lagi, pengusaha tak andalkan kredit bank semata
ILUSTRASI. Rosan Roeslani


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve kembali menaikkan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,75%-2% pada 13 Juni 2018 lalu. Bank Indonesia (BI) yang mengantisipasi kenaikan bunga The Fed dua kali lagi di tahun ini, disebut memiliki ruang menaikkan kembali bunga acuan 7-day repo rate.

Menghadapi hal tersebut, sejumlah pelaku industri yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersikap awas dan mengantisipasi kenaikanan suku bunga acuan tersebut, salah satunya dengan tidak mengandalkan semata sumber pendanaan dari perbankan.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menyatakan, kalangan pengusaha mempertimbangkan sumber pendanaan melalui penerbitan surat utang di pasar modal untuk membiayai bisnis mereka.

“Kalau dunia usaha sebenarnya tidak mau hanya bergantung pada perbankan, karena masih ada sumber pendanaan dari pasar modal, sehingga kami harus memperdalam pasar keuangan,” kata Rosan saat ditemui dalam acara open house Idulfitri di Kemang Timur, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6).

Menurutnya, sumber pendanaan dari perbankan dinilai terlalu berisiko, karena memungkinkan kenaikan cost of fund atau biaya dana yang juga berpengaruh terhadap kenaikan suku bunga kredit.

Namun, dia enggan menjelaskan secara rinci apa saja yang dilakukan para pengusaha untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga tersebut.

Meski demikian, Rosan menilai kenaikan suku bunga The Fed akan terjadi kembali dan diikuti pula kenaikan suku bunga acuan BI 7 Days Reserve Repo Rate yang saat ini sebesar 4,75%.

“Saya yakin BI akan merespon dengan kenaikan lagi. Kami tahu kalau suku bunga Fed naik, BI Rate pasti naik, sekarang sudah mencapai 4,75%, nanti bisa naik dua hingga tiga kali lagi menjadi 5% atau sampai 5,25% di akhir tahun,” tutupnya.

Sebelumnya, pada 20 Maret 2018, The Fed menaikan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 1,75% dan kembali naik sebesar 25 bps menjadi 2% pada 13 Juni 2018. Bank Indonesia merespon kenaikan tersebut, dengan menaikan suku buang acuan BI 7 Day Report Rate sebanyak dua kali dalam rentang April hingga Mei 2018, yang masing-masing sebesar 25 bps sehingga suku bunga berada di angka 4,75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×