Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan panen padi dan produksi beras nasional akan meningkat signifikan hingga Agustus 2025, meskipun sempat mengalami tekanan pada bulan Mei.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengungkapkan, total potensi produksi padi sepanjang Juni hingga Agustus 2025 diperkirakan sebesar 14,03 juta ton gabah kering giling (GKG), meningkat sebesar 1,72 juta ton GKG atau 13,94% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan ini sejalan dengan perkiraan puncak panen terjadi sepanjang Juni hingga Agustus 2025, dengan potensi luas panen sekitar 2,77 juta hektare. Angka tersebut naik 13,05% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.
Sehingga luas panen diperkirakan mencapai 8,24 juta hektar pada Januari-Agustus, atau meningkat 13,22% secara tahunan.
"Kondisi ini mendukung kegiatan budidaya tanaman padi sepanjang Mei hingga Agustus 2025, namun demikian juga perlu diwaspadahi perkiraan curah hujan untuk kriteria tinggi sangat tinggi pada sejumlah wilayah yang tentunya dapat mengganggu budidaya tanaman padi," kata Pudji dalam konferensi pers, Selasa (1/7).
Baca Juga: BPS: Potensi Panen Padi Mei–Juli 2025 Capai 2,64 Juta Hektare
Di sisi lain, produksi padi pada Mei 2025 tercatat menurun tajam hanya sebesar 4,98 juta ton GKG, merosot 22,74% yoy dibandingkan Mei 2024. Penurunan ini sejalan dengan turunnya luas panen menjadi 0,98 juta hektare dari sebelumnya 1,26 juta hektare.
Untuk beras konsumsi, BPS memproyeksikan potensi produksi beras sepanjang Juni hingga Agustus 2025 diperkirakan sebesar 8,09 juta ton atau mengalami peningkatan 0,99 juta ton, atau naik 13,88% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Dengan demikian, produksi beras sepanjang Januari hingga Agustus 2025 diperkirakan akan mencapai 29,97 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 3,08 juta ton atau 14,09% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024," ungkap Pudji.
Baca Juga: Pemerintah Panggil 1200 Perusahaan Penggilingan Padi untuk Stabilkan Harga Gabah
Produksi beras tertinggi diperkirakan akan terjadi dalam tiga bulan ke depan, didorong oleh panen dari lahan yang saat ini berada dalam fase vegetatif dan generatif.
Lebih lanjut Pudji menyebut, secara umum sepanjang Juni hingga Agustus 2025 potensi panen sebagian besar terkonsentrasi di beberapa wilayah, utamanya di Pulau Jawa, yaitu di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kemudian untuk Pulau Sumatra, terjadi di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung. Wilayah lainnya adalah Sulawesi Selatan, serta Kalimantan Selatan dan NTB (Nusa Tenggara Barat).
Baca Juga: Produksi Padi Merosot, BPS Catat Lonjakan Harga Beras di Bulan Juni 2025
Selanjutnya: Cermati Saham-Saham yang Paling Banyak Diborong Asing di Awal Bulan Juli 2025
Menarik Dibaca: 5 Cara Memperbaiki Tekstur Kulit agar Kembali Mulus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News