kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anies umumkan PSBB Jakarta, Kang Emil: Hampir Rp 300 triliun lari gara-gara statement


Sabtu, 12 September 2020 / 06:48 WIB
Anies umumkan PSBB Jakarta, Kang Emil: Hampir Rp 300 triliun lari gara-gara statement
ILUSTRASI. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan tanda suntik vaksin di puskesmas Garuda, kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/8/2020). Ridwan Kamil mendapatkan penyuntikan pertama sebagai relawan pada uji klinis tahap III vaksin COVID-19 Sinovac.


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan supaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhati-hati mengumumkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total. Sebab, pengumuman kebijakan PSBB tersebut terbukti telah berdampak pada banyak hal, termasuk sektor perekonomian. 

Emil, sapaan Ridwan Kamil menerangkan, bursa saham pun turut terdampak pengumuman PSBB total tersebut. Harga saham gabungan (IHSG) terperosok. Kapitalisasi pasar berkurang hingga Rp 277 triliun, usai Anies mengeluarkan pernyataan. "Hampir Rp 300 triliun lari gara-gara statement," kata Emil. 

"Memang dalam statement Covid ini ditunggu oleh siapapun, baik oleh masyarakat, pelaku ekonomi. Sehingga menjadi sebuah kehati-hatian bagi kita, agar setiap pernyataan ini dihitung secara baik. Kalau pun itu berita buruk, dipersiapkan sebuah proses sehingga tidak akan terjadi dinamika," lanjut Emil. 

Baca Juga: Tak perlu khawatir, perbankan pastikan layanan nasabah aman meski ada PSBB di DKI

Meminta Anies berkonsultasi dengan pusat 
Emil menyarankan Anies Baswedan berkonsultasi dengan pemerintah pusat terkait rencana PSBB total di DKI Jakarta. Emil menilai, kebijakan DKI Jakarta sangat berdampak pada stabilitas nasional. 

Oleh sebab itu, keputusan yang diambil Anies seharusnya dipertimbangkan secara matang. "Saya menyampaikan kemarin karena Jakarta Ibu Kota negara, maka kebijakan Jakarta berdampak tak hanya regional tapi nasional," ujar dia. 

"Karena itu, saya mohon ke Pak Anies untuk konsultasikan dulu ke pemerintah pusat. Itu kesimpulan yang saya sampaikan. Setelah itu, kita tunggu saja apakah tanggalnya masih tetap," kata Emil di Gedung DPRD Jabar, Jumat (11/9). 

Baca Juga: Ketimbang PSBB, Istana menilai cara ini lebih efektif untuk menekan penyebaran corona

Keluhan rumah sakit penuh, Emil tawarkan bantuan 
Salah satu faktor di balik keputusan Anies menerapkan PSBB total adalah persoalan ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh. Menanggapi hal tersebut, Emil mempersilakan warga Jakarta yang positif Covid-19 mempergunakan rumah sakit di Jawa Barat. Hal itu dilakukan Emil atas nama kemanusiaan. 

"Saya tawarkan ke Pak Anies, kalau di Jakarta kewalahan, kami di Jabar yang kapasitasnya masih 40% menawarkan diri untuk menampung pasien Jakarta. Karena kalau sudah begini tidak ada batas-batas wilayah politik administratif. Kita punya semangat kemanusiaan yang sama," kata Emil. 

Baca Juga: Sektor ritel jadi salah satu yang paling tertekan saat PSBB diberlakukan

Ia mengatakan, dalam kondisi pandemi, semua warga negara harus bahu-membahu melawan Covid-19. "Silakan dipergunakan atas nama kemanusiaan, kita harus kompak. Kurangi kompetisi, perbanyak sosialisasi karena kita NKRI," kata Emil 

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor : Abba Gabrillin, Pythag Kurniati)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minta Anies Konsultasi dengan Pusat Soal PSBB, Ridwan Kamil: Hampir 300 Triliun Lari gara-gara Statment"

Selanjutnya: PSBB DKI Jakarta diperketat, utilitas industri kimia dikhawatirkan akan turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×