Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ketua Umum Ormas Barisan Nusantara, Lukman Hakim Hassan, menilai masuknya Anies Baswedan sebagai salah satu nominasi calon presiden yang akan diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai suatu hal yang bisa dimengerti. Menurutnya, Anies memiliki prasyarat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Presiden.
“Saya kira bisa dimengerti jika Anies menjadi salah satu nominasi calon presiden PPP. Anies layak untuk diajukan sebagai calon presiden oleh partai manapun," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/2/2014).
Menurut Lukman, Anies merupakan sosok yang masih muda, berintegritas, memiliki rekam jejak yang tanpa cacat, berjiwa nasionalistik namun memiliki wawasan global yang baik, serta mampu menginspirasi dan menggerakkan banyak orang tanpa bayaran. Kualifikasi tersebut tidak banyak dimiliki oleh calon presiden lain.
Lebih lanjut, Lukman mewakili ormas Barisan Nusantara mengapresiasi kepada PPP jika berani mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden dari PPP.
Namun PPP juga tidak terlalu berharap, butuh kebesaran hati yang luar biasa sebuah partai mencalonkan presiden dari pihak eksternal. Jika PPP berani mencalonkan Anies, tentu saja PPP akan mendapatkan keuntungan penambahan elektabilitas.
“Meskipun dari kalangan eksternal, Anies sebenarnya secara kultural punya kedekatan dengan PPP. Anies dilahirkan dan dibesarkan di dalam kalangan Islam moderat. Karena kedekatan kultural itulah sehingga ketika Anies sowan ke sesepuh PPP, Mbah Maemun Zubair, beliau menyambut baik bahkan mendoakan pencalonan Anies sebagai presiden. Mbah Maemun Zubair itu kenal baik dengan kakek Anies, AR Baswedan,” kata Lukman.
Ketika disinggung tentang Anies yang saat ini tengah mengikuti proses Konvensi calon presiden Partai Demokrat, Lukman menyatakan bahwa tidak masalah Anies dicalonkan presiden oleh lebih dari satu partai. Pada akhirnya kan nanti baik Partai Demokrat atau PPP harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi presidential threshold. (Sanusi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News