kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Anggota DPR Restui Ekspor Beras, Asal Kebutuhan Dalam Negeri Terpenuhi


Senin, 28 April 2025 / 17:05 WIB
Anggota DPR Restui Ekspor Beras, Asal Kebutuhan Dalam Negeri Terpenuhi
ILUSTRASI. Petani merontokkan bulir padi dari tangkainya menggunakan mesin di Desa Demangsari, Gombong, Jawa Tengah, Minggu (31/3). Komisi IV DPR RI merespons kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang mengizinkan ekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Komisi IV DPR RI merespons kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang mengizinkan ekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan.

Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menegaskan dukungannya terhadap kebijakan tersebut dengan syarat kebutuhan beras dalam negeri telah terpenuhi.  

"Minimal tidak ada lagi berita tentang impor beras, prioritas pertama dan utama adalah Indonesia mandiri dan berdaulat pangan, setelah tercapai dan berlebih baru kita ekspor," ujar Daniel kepada Kontan.co.id, Senin (28/4).

Baca Juga: Mentan Tegaskan Belum Ada Rencana Ekspor Beras, Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas

Daniel juga meminta pemerintah memastikan harga gabah dibeli secara adil, tata niaga beras dikendalikan oleh negara, dan tidak terjadi kelangkaan beras di pasar sebelum melakukan ekspor.  

"Kebijakan pangan, terutama beras, harus menyatu dalam kerangka ketahanan nasional," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa sejumlah negara telah meminta pasokan beras dari Indonesia. 

Berdasarkan laporan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Prabowo mengizinkan pengiriman beras ke negara-negara tersebut, dengan catatan pengiriman dilakukan atas dasar kemanusiaan dan tidak berorientasi pada keuntungan besar. 

Baca Juga: Prabowo Beri Sinyal Indonesia Siap Ekspor Beras, Ini Kata Pakar

Presiden menekankan pentingnya memastikan biaya produksi, transportasi, dan administrasi dapat kembali, serta menilai ekspor ini sebagai bukti bahwa Indonesia kini mampu membantu negara lain.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Indonesia pada Januari hingga Mei 2025 diperkirakan mencapai 16,62 juta ton. Jumlah ini naik 1,83 juta ton atau 12,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yang tercatat sebesar 14,78 juta ton.

Sementara itu, produksi beras pada Februari 2025 diperkirakan sebesar 2,23 juta ton, meningkat 0,84 juta ton atau 60,82 persen dibandingkan Februari 2024 yang sebesar 1,39 juta ton.

Baca Juga: Pemerintah Disarankan Tahan Ekspor Beras, Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

Secara keseluruhan, produksi padi pada Januari hingga Mei 2025 diperkirakan mencapai 28,85 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), naik 3,18 juta ton GKG atau 12,40 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024, yang tercatat sebesar 25,66 juta ton GKG.

Selanjutnya: South Korean Firms to Increase Indonesia Investments by $1.7 bln, Minister Says

Menarik Dibaca: Bogor Diguyur Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Besok (29/4) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×