Sumber: Direktorat SMP Kemendikda | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Proses perumusan hingga pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bukanlah perjalanan yang singkat. Ada banyak peristiwa penting dan tokoh yang berperan di balik lahirnya momen bersejarah tersebut.
Tidak hanya melibatkan Soekarno dan Hatta, sejumlah pihak lain juga turut memberikan kontribusi besar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Merangkum dari situs Direktorat SMP Kemdikdasmen serta e-Book Museum Museum Perumusan Naskah Proklamasi Kemendikbud, berikut sejumlah fakta menarik yang jarang diketahui dari proses perumusan naskah Proklamasi Indonesia.
Baca Juga: KPPU Gunakan SK AFPI sebagai Bukti Kartel Bunga, Ini Kata Ahli
Peran Penting Ahmad Soebardjo
Setelah Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh golongan pemuda, Ahmad Soebardjo tampil menjadi penengah.
Ia berhasil membujuk para pemuda untuk melepaskan kedua tokoh tersebut dengan jaminan bahwa proklamasi akan dilakukan keesokan harinya.
Selain itu, Soebardjo juga membantu Soekarno dan Hatta dalam menyusun rumusan naskah proklamasi.
Rumah Laksamana Maeda sebagai Tempat Perumusan
Sepulang dari Rengasdengklok, rombongan menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jakarta. Rumah inilah yang kemudian menjadi tempat bersejarah perumusan naskah proklamasi.
Naskah tersebut dirumuskan di ruang makan rumah Maeda yang kini ditetapkan sebagai museum nasional melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0476/1992.
Mesin Ketik yang Menjadi Saksi Bisu
Naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik buatan Jerman. Mesin itu dipinjam dari Kolonel Kandeler, komandan Angkatan Laut Jerman di Jakarta karena di rumah Maeda hanya tersedia mesin ketik berhuruf kanji.
Melalui inisiatif Satsuki Mishima, mesin tersebut berhasil dipinjam sehingga konsep tulisan tangan Soekarno bisa diketik ulang.
Baca Juga: 10 Film Terpopuler di Netflix Hari Ini, Ada Norma Antara Mertua dan Menantu
Perubahan dalam Naskah Proklamasi
Soekarno, Hatta, dan Soebardjo bersama-sama merumuskan naskah proklamasi. Soekarno menulis konsep awal di secarik kertas, kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
Hasil ketikan ini ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama Bangsa Indonesia. Terdapat beberapa perubahan penting yang dilakukan, di antaranya:
- Kata “tempoh” diubah menjadi “tempo”
- Frasa “wakil-wakil Bangsa Indonesia” diganti dengan “atas nama Bangsa Indonesia”
- Perbaikan penulisan hari dan bulan
Jamuan Sahur di Rumah Maeda
Menjelang dini hari, para peserta rapat sempat dijamu dengan makanan sahur. Atas inisiatif Satsuki Mishima, mereka disajikan nasi goreng, ikan sarden, telur, dan roti.
Hal ini dilakukan karena sebagian besar tokoh yang hadir adalah muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Peran Besar Para Pewarta
Penyebaran kabar proklamasi tidak lepas dari peran para pewarta. Frans dan Alex Mendoer dari IPPHOS mengabadikan momen bersejarah pembacaan proklamasi melalui foto.
Tonton: Prabowo Larang Komisaris & Direksi BUMN Rugi Dapat Tantiem, Ini Dia Daftar BUMN Berkinerja Merah!
Sementara itu, BM Diah dan Jusuf Ronodipuro menyebarkan berita proklamasi melalui radio, surat kabar, telegram, hingga dari mulut ke mulut agar segera diketahui masyarakat luas.
Selanjutnya: Konsumsi untuk Pamer Status: 5 Barang yang Bikin Dompet Tergerus
Menarik Dibaca: Berlangsung Hingga 17 Agustus, BRI The BFF Festival Hadirkan Lebih dari 200 Brand
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News