kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Anggota DPR dihimbau tidak menggunakan premium


Kamis, 13 Oktober 2011 / 11:09 WIB
Anggota DPR dihimbau tidak menggunakan premium
ILUSTRASI. Promo Dufan Desember, tiket murah, Rp 50.000 per orang/KONTAN/Yasmine Maghfira


Reporter: Eka Saputra | Editor: Edy Can

JAKARTA. Politisi Partai Demokrat Iti Octavia Jayabaya mengimbau anggota DPR tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium. Anggota Badan Anggaran DPR ini beralasan BBM subsidi diperuntukkan bagi masyarakat kecil.

"Premium itu kan untuk masyarakat kecil, bukan masyarakat menengah ke atas. Harusnya anggota DPR itu menggunakan pertamax plus, kenapa ini masih banyak yang pakai premium?" kata Iti, Kamis (13/10).

Iti mengatakan, anggota DPR harus memberikan contoh bagi masyarakat supaya pemberian subsidi BBM tepat sasaran. Menurutnya, jika pemberian subsisi sudah tepat sasaran maka penghematan anggaran bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain seperti program kedaulatan pangan.

Iti pun mengakui bila pengurangan subsidi BBM bersubsidi di tahun yang akan datang niscaya memberi pengaruh terhadap kondisi masyarakat. Untuk itu ia meminta pemerintah menepati janjinya mengawasi subsidi tepat sasaran dan menguatkan infrastruktur agar distribusi BBM bersubsidi bisa merata. "Saya bukannya tidak setuju, tetap setuju pengurangan subsidi itu, tapi intinya harus tepat sasaran," tandasnya.

Seperti diketahui, pada 2012 mendatang, Badan Anggaran DPR dan pemerintah sudah mengalokasikan BBM subsidi sebesar 40 juta kiloliter. Selain itu, DPR dan pemerintah akan menyediakan 2,5 juta kiloliter dari porsi BBM bersubsididalam cadangan risiko fiskal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×