Reporter: Eka Saputra | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pimpinan Badan Anggaran (Banggar) Melchias Mekeng mengatakan, hasil rapat kerja dengan jajaran Kementerian Keuangan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyepakati basis perhitungan volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun 2012 sebesar 40 juta kilo liter.
"Selain itu juga, kami sepakati harga BBM bersubsidi tidak naik, dan agar alokasi BBBM bersubsidi di 2012 dilakukan secara tepat sasaran,” ujarnya (11/10).
Rapat ini sendiri terhitung alot terutama saat membahas besaran volume premium bersubsidi di 2012 yang dibintangi dan akan dievaluasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) tahun depan. Pihak pemerintah mengajukan angka sebanyak 2,5 juta kilo liter. Hampir semua fraksi bisa menerima angka ini, namun Fraksi Partai Golkar kukuh meminta volume yang dibintangi sebesar 4 juta kilo liter.
Setelah rapat diskors selama setengah jam, Fraksi Golkar pun sebenarnya tetap bertahan dengan angka 4 juta kilo liter. Pertimbangannya, agar pemerintah menekankan pemberian subsidi yang tepat sasaran. Namun, demi mempercepat pembahasan anggaran yang di akhir oktober ini sudah harus kelar, Partai Golkar menyetujui untuk melanjutkan pembahasan diangka 2,5 juta kilo liter.
Hanya mereka memberi catatan pendapat berbeda yang akan diperdalam sampai tingkatan paripurna nanti,” katanya.
Adapun, hasil efisensi dalam evaluasi pencabutan tanda bintang dalam APBN-P tahun 2012 akan dimanfaatkan untuk pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan cadangan resiko fiskal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News