kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Anggito Abimanyu dituding plagiat tulisan Hotbonar


Senin, 17 Februari 2014 / 10:01 WIB
Anggito Abimanyu dituding plagiat tulisan Hotbonar
ILUSTRASI. Inilah 3 Cara Transfer Virtual Account BNI lewat ATM hingga Mobile Banking. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kabar kurang sedap  kembali menimpa dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi tanah air. Anggito Abimanyu, Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dikenal luas di masyarakat ini, dituduh melakukan plagiat alias menjiplak karya tulis/opini orang lain.

Seorang penulis di Kompasiana yang menamakan dirinya "Penulis UGM" menulis tuduhan itu dengan judul "Anggito Abimanyu Menjiplak Artikel Orang? (OPINI-nya di KOMPAS 10 Feb 2014)".

http://hukum.kompasiana.com/2014/02/15/anggito-abimanyu-menjiplak-artikel-orang-opini-nya-di-kompas-10-feb-2014-635298.html

Tuduhan menjiplak tulisan orang lain itu terkait opini berjudul "Gagasan Asuransi Bencana" yang ditulis Anggito di harian Kompas, Senin, 10 Februari lalu. Anggito dinilai menjiplak karya Hotbonar Sinaga berjudul "Menggagas Asuransi Bencana" yang dimuat di Kompas, 21 Juli 2006.

Si penulis dalam laman Kompasiana membeberkan beberapa link tulisan yang nyaris sama persis. Tulisan ini kemudian mendapat reaksi dan komentar di dunia maya apalagi karena tulisan ini juga ada yang di-share di blackberry messenger system (BBM).

Anggito yang dikonfirmasi melalui pesan singkat SMS, Minggu (16/2/2014), malam, membantah dirinya melakukan plagiat.  Dia menyebut ada semacam kesalahan pengiriman file dalam tulisannya dan itu adalah fatal.

"Tidak ada plagiat, itu salah kirim file tetapi fatal," kata Anggito, yang saat ini menjabat Direktur Jenderal Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Anggito tampaknya serius menyikapi persoalan itu. Oleh karena itu, hari ini Senin (17/2/2014), Anggito  secara khusus datang ke UGM untuk memberikan penjelasan ke para civitas akademika UGM mengklarifikasi tuduhan plagiat itu. "Saya konsultasi dan klarifikasi ke UGM," katanya. (aco)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×