kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggaran Subsidi pada Kuartal I 2022 Melonjak 44,48%, Sri Mulyani Beri Penjelasan


Rabu, 20 April 2022 / 15:22 WIB
Anggaran Subsidi pada Kuartal I 2022 Melonjak 44,48%, Sri Mulyani Beri Penjelasan
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Belanja subsidi, baik energi maupun non energi melonjak hampir dua kali lipat sepanjang kuartal I tahun ini, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, realisasi subsidi hingga Maret 2022 mencapai Rp 38,51 triliun, naik 44,48% dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 21,38 triliun.

Menurutnya, harga komoditas yang melonjak tinggi berdampak signifikan terhadap meningkatnya beban subsidi dan kompensasi. Adapun, jumlah realisasi tersebut berasal dari subsidi regular yang sebesar Rp 28,34 triliun dan untuk subsidi kurang bayar tahun sebelumnya Rp 10,17 triliun.

“Realisasi subsidi ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Lonjakannya sangat signifikan. Tiga tahun berturut-turut,” katanya dalam dalam Konferensi Pers APBN KITA Rabu, (20/4).

Baca Juga: Sri Mulyani Bicara Isu Pentingnya Atasi Dampak Krisis Geopolitik di Washington DC

Tercatat, realisasi subsidi bulan Maret dari tahun terus mengalami peningkatan. Pada 2019 sebesar Rp 21,83 triliun, di 2020 turun menjadi Rp 18,71 triliun, naik di 2021 menjadi Rp 21,38 triliun, dan tahun ini naik Rp 38,51 triliun.

Menurutnya, kenaikan pembayaran subsidi pada Maret hanya terjadi pada pembayaran subsidi regular saja. Pemerintah, belum melanjutkan pembayaran untuk kurang bayar tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari realisasi pembayarannya yang tidak berubah dari laporan bulan sebelumnya.

Adapun, pada subsidi energi bahan bakar minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) terjadi seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat. Dan juga pengaruh dari adanya situasi konflik antara Rusia dengan Ukraina.

“Aktivitas masyarakat yang makin meningkat menyebabkan penyaluran subsidi energi secara volume juga meningkat,” jelasnya.

Tercatat, sampai dengan Februari 2022, realisasi subsidi BBM jenis solar dan mitan mencapai 2,66 juta kilo liter. Penyaluran subsidi BBM naik 367 ribu kilo liter dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara, penyaluran untuk subsidi LPG tabung 3 Kg juga mengalami kenaikan dari 1,16 juta Kg pada tahun lalu menjadi 1,21 juta Kg pada tahun ini. Subsidi energi juga sudah dimanfaatkan oleh 38,3 juta pelanggan listrik, naik 1 juta dibandingkan tahun lalu. Sedangkan, volume konsumsi listrik subsidi menurun dari 11,6 TwH menadi 9,8 TwH.

Baca Juga: Bukan Harga Minyak yang Akan Tarik Investasi ke Hulu Migas, Tapi Revisi UU Migas

Lebih lanjut, untuk subsidi non energi juga mengalami peningkatan. Tercatat, penyaluran subsidi pupuk hingga Maret tahun ini sudah mencapai 2,2 juta ton, naik 300 ribu ton dibandingkan tahun lalu.

Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) juga sudah mencapai Rp 93,3 triliun, naik signifikan dari Rp 58,5 triliun pada tahun lalu.

Sri Mulyani bilang, APBN juga memberikan bantuan untuk uang muka perumahan dan realisasinya melonjak sangat tinggi yang tahun lalu hanya 1,7 ribu rumah, san saat mencapai 25,8 ribu rumah, “Ini melonjak sangat tinggi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×