CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Anggaran rehabilitasi sekolah Rp 15,822 triliun


Selasa, 14 Februari 2012 / 17:04 WIB
Anggaran rehabilitasi sekolah Rp 15,822 triliun
ILUSTRASI. Logo Facebook. REUTERS/Toby Melville


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Test Test

JAKARTA. Pemerintah melanjutkan program rehabilitasi ruangan sekolah tahun ini. Bahkan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 15,822 triliun untuk mensukseskan program ini.

"Untuk tahun anggaran 2012 pemerintah akan merehabilitasi 173.344 ruang kelas, yakni untuk SD 132.317 ruang dan SMP 41.027 ruang dengan total anggaran Rp 15,822 triliun," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, Selasa (14/2).

Menurutnya, dari total anggaran ini, Rp 7,8 triliun di antaranya berasal dari APBN 2012 dan sisanya Rp 8 triliun berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Nuh menyebutkan persiapan untuk melaksanakan rehabilitasi ini sedang berjalan.

Rencananya kegiatan fisik sendiri akan dimulai bulan Juli dan direncanakan akan tuntas pada Oktober 2012. Untuk mensukseskan program ini, Kemendikbud juga membentuk tim pendampingan untuk membantu sekolah yang menerima alokasi dana rehabilitasi.

Anggota tim pendampingan ini berasal dari perguruan tinggi, TNI, BPKP, serta SMK yang memiliki jurusan teknik bangunan. Tim ini bertugas memberikan pendampingan teknis maupun administratif untuk pelaksanaan rehabilitasi itu.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengapresiasi kemajuan pelaksanaan rehabilitasi ruang sekolah. Lebih lanjut, Agung meminta pelaksanaan program ini terus memonitor secara lebih terperinci pelaksanaan rehabilitasi ini.

Terutama, dalam hal spesifikasi dan kualitas gedung agar hasil rehabilitasi ini tidak cepat rusak. Selain itu, target rehabilitas 2011 dan 2012 adalah ruang kelas yang rusak berat.

Sedangkan menurut pemantauan di lapangan, masih banyak ruang yang tergolong rusak sedang dan belum mendapat giliran rehabilitasi. "Rehabilitasi ruang yang rusak sedang harus mulai kami rencanakan, sebelum yang rusak sedang menjadi semakin rusak dan akhirnya masuk kategori rusak berat," imbuh Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×