Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah akan menaikkan anggaran infrastruktur tahun depan menjadi Rp 311,9 triliun. Kenaikan anggaran itu akan dimasukkan dalam Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Dalam APBN 2016, anggaran infrastruktur sebesar Rp 177,9 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, kenaikan anggaran infrastruktur juga akan diusulkan dalam RAPBN Perubahan 2016 menjadi Rp 290,3 triliun. "Ini untuk memperbaiki kualitas pembangunan," katanya, dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2017, Rabu (20/4).
Pada tahun 2017, proyek infrastruktur yang akan dibangun terutama di bidang transportasi seperti kereta api, bandar udara, jalan dan jembatan. Kemudian kemaritiman, kelautan, pariwisata dan industri. Dengan dana itu, ditargetkan terbangun 502,5 kilometer (km) jalan baru, jalan tol sepanjang 200 km dan jalur kereta 902,3 km.
Kenaikan dana infrastruktur ini diharapkan bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,5%-5,9%. Dalam Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2017, pemerintah juga akan menetapkan asumsi inflasi 4% plus minus 1%, kurs rupiah Rp 13.700-Rp 14.200 per US$, suku bunga SPN 3 bulan 5,5%-6,5%, harga minyak Indonesia (ICP) US$ 35-US$ 45 per barrel. Lifting minyak 740.000-750.000 barel per hari dan gas 1.050.000-1.150.000 barel setara minyak per hari.
Namun tahun depan pemerintah akan memangkas anggaran subsidi energi sebagai dampak naiknya anggaran infrastruktur. Anggaran subsidi tahun 2017 direncanakan Rp 102,1 triliun turun dari APBN 2016 sebesar Rp 341,8 triliun dan RAPBN-P 2016 sebesar Rp 137,8 triliun.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede bilang, target pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,5%-5,9% cukup optimis. "Lebih realistis jika target nya di batas bawah," katanya. Optimisme ini menimbang ekonomi global yang baru akan pulih tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News