Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemangkasan anggaran di sejumlah Kementerian/Lembaga yang dilakukan pemerintah ditakutkan bisa semakin memperdalam pertumbuhan ekonomi di tahun 2014. Hal ini mengingat di kuartal pertama 2014 pelambatan ekonomi sudah terjadi, dengan pertumbuhan hanya 5,21%.
Menurut ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistyaningsih, jika belanja pemerintah pusat termasuk didalamnya untuk K/L yang terkait dengan belanja modal dipangkas bisa mengurangi produktifitas. Pemerintah memang beralasan, pemangkasan itu dilakukan untuk anggaran yang diperkirakan tidak akan terlaksana.
"Jika itu dilakukan, khawatirnya penyerapan anggaran di setiap K/L makin rendah," kata Lana.
Ia beralasan, biasanya realisasi itu lebih rendah dari target. Jika target diturunkan, maka realisasinya akan mengikuti. Hal ini harus diperhatikan betul oleh pemerintah.
Namun demikian, Lana menilai, pertumbuhan ekonomi tahun 2014 masih bisa berada di range 5,3%-5,5%. Dengan syarat, pemerintah meningkatkan pertumbuhan investasi dan ekspor mereka.
Peluang untuk mengejar hal itu menurutnya masih ada. Apalagi, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan kembali meningkat. Hal ini didukung oleh strategi pemerintah China yang memprioritaskan konsumsi dibanding investasi.
Sementara untuk pertumbuhan Investasi, Lana berharap pada pelaksanaan pemilu bisa lebih cepat dan aman. Sehingga, kepercayaan investor kembali meningkat, dan dengan pelaksanaan pemilihan presiden yang hanya satu putaran, bisa semakin mempercepat aktivitas investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News