kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.112   -52,10   -0,73%
  • KOMPAS100 1.060   -10,05   -0,94%
  • LQ45 829   -8,56   -1,02%
  • ISSI 214   -2,14   -0,99%
  • IDX30 426   -3,79   -0,88%
  • IDXHIDIV20 508   -7,76   -1,50%
  • IDX80 121   -1,07   -0,87%
  • IDXV30 126   -0,21   -0,17%
  • IDXQ30 141   -1,89   -1,33%

Anggaran Cek Kesehatan Gratis Rp 4,7 Triliun di 2025, Targetnya 60 Juta Orang


Sabtu, 04 Januari 2025 / 11:30 WIB
Anggaran Cek Kesehatan Gratis Rp 4,7 Triliun di 2025, Targetnya 60 Juta Orang
ILUSTRASI. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 4,7 triliun pada tahun 2025 untuk program cek kesehatan gratis.KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/11/2016


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 4,7 triliun pada tahun 2025 untuk program cek kesehatan gratis.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi mengatakan, program akan dimulai sekitar Februari 2025. Caranya, masyarakat yang berulang tahun mendatangi Puskesmas terdekat dengan membawa kartu tanda penduduk (KTP).

"Mereka yang masuk dalam penerima layanan dan berulang tahun di awal tahun 2025, berhak mendapat kado ulang tahun dari Presiden Prabowo. Datang ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat lainnya, tunjukkan kartu identitas. Dapatkan pemeriksaan kesehatan lengkap, secara gratis," ujar Dedek dalam keterangan pers, Jumat (3/1).

Baca Juga: Prabowo Luncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk 60 Juta Warga pada 2025

Adapun, program akan digelar secara bertahap mulai tahun 2025 dengan menargetkan 60 juta orang. 

Selama lima tahun ke depan, diharapkan 200 juta warga negara dapat terlayani program.

Dedek juga menjelaskan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis ini tidak hanya meliputi penyakit kardiovaskuler, melainkan berbagai penyakit lain yang dikelompokkan berdasarkan kategori usia. 

Pada usia balita akan dilakukan pemeriksaan kesehatan yang difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir, seperti hipotiroid kongenital. 

Apabila terdeteksi, penyakit ini akan ditangani lebih awal, sehingga bisa mencegah risiko retardasi mental pada anak.

Bagi kelompok usia remaja, skrining kesehatan meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan gigi. Skrining ini difokuskan pada masalah kesehatan yang sering kali mulai berkembang di masa kanak-kanak dan remaja.

Baca Juga: Pembayaran Biaya Haji 2025 Ditargetkan Turun Dari 2024, Ini Perhitungannya

Sementara program skrining untuk usia dewasa difokuskan pada pemeriksaan kanker, seperti kanker payudara, leher rahim, paru, dan usus besar. 

Sedangkan skrining untuk lansia, selain difokuskan pada penyakit-penyakit kardiovaskuler, deteksi juga dilakukan untuk deteksi penyakit akibat proses menua.

"Upaya promotif, preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif," terang Dedek.

Selanjutnya: BEI Kenalkan Kontrak Berjangka Indeks Asing, Pilih MSCI Hong Kong Large Cap Index

Menarik Dibaca: 4 Manfaat Minyak Rosemary untuk Kulit, Cocok untuk Kulit Berminyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×