kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Anggaran BGN Jadi Rp 268 Triliun di 2026, Ekonom: MBG Program yang Sangat Boros


Selasa, 09 September 2025 / 18:54 WIB
Anggaran BGN Jadi Rp 268 Triliun di 2026, Ekonom: MBG Program yang Sangat Boros
ILUSTRASI. Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program yang sangat boros anggaran.ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program yang sangat boros anggaran. Menurutnya, anggaran MBG bisa lebih rendah.

Asal tahu saja, dalam RAPBN 2026 pemerintah mengalokasikan anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) Rp 268 triliun untuk menjalankan program MBG besutan Presiden Prabowo Subianto.

“Program MBG adalah program yang sangat boros, sesungguhnya kita bisa menjalankan dengan biaya yang lebih rendah dari itu,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (9/9/2025).

Baca Juga: MBG Akan Percepat Pembangunan Dapur SPPG Di Wilayah 3T, Simak Kriterianya

Wijayanto menyebutkan, biaya MBG bisa lebih rendah pertama fokus sasaran kepada siswa-siswa yang membutuhkan saja, target penerima manfaat diubah hanya menjadi 20 juta bukan 83 juta.

Kedua, melibatkan partisipasi orang tua dan sekolah sehingga mereka merasa memiliki program dan ikut berkontribusi. Ketiga, untuk kalangan tertentu yang mampu, MBG bukan gratis, tetapi berbayar, di mana konsep ini diterapkan di banyak negara, termasuk di Amerika Serikat (AS).

Wijayanto mengungkapkan bahwa dengan dana yang bakal digelontorkan Prabowo sebesar Rp 335 triliun untuk MBG di tahun 2026, tentu bakal mendongkrak perekonomian tanah air.

Namun, kata dia, MBG tak bakal memberikan pertumbuhan secara optimal sebab ada banyak program lain yang lebih efektif. Menurutnya, MBG bersifat konsumtif sehingga dorongan ekonomi yang diberikan tidak berkelanjutan.

“Idealnya, pemerintah tidak perlu memaksakan MBG, jika dipaksakan ini akan mengganggu program-program lain dan MBG berpotensi menjadi common enemy bagi masyarkat,” jelasnya.

Baca Juga: Prabowo: Makan Bergizi Gratis Sudah Jangkau 23 Juta Penerima Manfaat

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melaporkan bahwa pagu anggaran tembus Rp 268 triliun di tahun 2026.

Anggaran jumbo tersebut mayoritas digunakan untuk menunjang program Makan Bergizi Gratis (MBG) besutan Presiden Prabowo Subianto.

“Ini kemajuan yang kami peroleh awalnya kami mendapatkan pagu indikatif Rp 217 triliun dengan keluarnya pagu anggaran ada tambahan Rp 50 triliun sehingga anggaran yang kami terima kurang lebih Rp 268 triliun,” ujarnya saat rapat bersama Komisi IX DPR, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Selanjutnya: Festival Belanja Lazada 9.9, dari Diskon hingga Voucher Belanja

Menarik Dibaca: Festival Belanja Lazada 9.9, dari Diskon hingga Voucher Belanja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×