kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Andi Arief mangkir empat kali, Bawaslu gelar rapat pleno soal dugaan mahar politik


Senin, 27 Agustus 2018 / 16:50 WIB
Andi Arief mangkir empat kali, Bawaslu gelar rapat pleno soal dugaan mahar politik
ILUSTRASI. Mantan Staf Khusus Presiden SBY, Andi Arief


Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisioner Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) Fritz Edward Siregar menyebut tak ada kabar dari Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief, terkait ketidakhadirannya sebagai saksi dalam kasus dugaan mahar politik.  

Padahal, sebelumnya Andi telah mengonfirmasi akan memenuhi panggilan yang keempat, hari ini. Andi mengonfirmasi bakal hadir pukul 10.00 WIB. 

Namun, hingga Senin (27/8) sore, tak ada kabar dari Andi. 

"Kami coba telepon enggak diangkat. Kami coba whatsapp cuma centang dua, tapi tidak dibalas. Kami coba konfirmasi juga tidak ada kabar dari Andi Arief," kata Fritz di kantor Bawaslu, Senin (27/8). 

Fritz mengatakan, ini merupakan panggilan terakhir yang bisa dilayangkan Bawaslu. 

Terkait putusan kelanjutan kasus ini, Fritz menuturkan Bawaslu akan menggelar rapat pleno. Rapat digelar lantaran seorang dari tiga saksi yang dianggap saksi kunci tak memenuhi panggilan. 

"Bagaimana status dari laporan yang disampaikan, kami harus putuskan dalam rapat pleno pada hari Rabu (29/8)," ujarnya. 

Hasil rapat pleno akan diumumkan kepada publik. 

Untuk itu, Fritz mengatakan dirinya belum dapat memastikan status laporan sebelum adanya pleno. 

"Bawaslu harus melihat apakah ada kesaksian, petunjuk, ada keterangan ahli atau pengakuan, dokumen yang dapat mengatakan pelanggaran sudah terjadi atau belum," jelasnya. 

Sebelumnya, Andi Arief membuat pernyataan di Twitter yang menuai kehebohan publik, Rabu (8/8) malam. 

Saat itu, ia menyebut Prabowo Subianto "jenderal kardus".  

Sebutan itu dilontarkan Andi setelah ia menuding Prabowo akan menjadikan Sandiaga Uno sebagai cawapres karena Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memberikan uang Rp 500 miliar masing-masing untuk dua partai koalisi Gerindra, yakni PAN dan PKS. 

Andi mengaku diperintah partainya untuk bicara mengenai dugaan mahar tersebut.  

Dia pun menyatakan tidak takut jika apa yang dia lontarkan di Twitter berujung pada konsekuensi hukum. 

Buntut dari pernyataan Andi, Federasi Indonesia Bersatu melaporkan dugaan kasus mahar politik yang dilakukan bakal cawapres Sandiaga Uno ke Bawaslu, Selasa (14/8). 

Bawaslu menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil tiga orang saksi untuk dimintai keterangan, salah satunya Andi Arief. 

Sementara itu, Sandiaga membantah dirinya memberikan sejumlah dana kepada dua parpol pendukungnya. (Fitria Chusna Farisa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: Andi Arief Mangkir, Bawaslu Gelar Rapat Pleno terkait Kasus Dugaan Mahar Politik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×