Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat arus dana asing yang masuk ke pasar domestik mencapai sekitar Rp 16 triliun. Secara tahun kalender (year-to-date) dana asing yang masuk mendekati Rp 90 triliun.
"Posisi hingga saat ini adalah cerminan investor masih cukup baik melihat perkembangan Indonesia," jelas Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, Jumat (29/3).
Tanpa merinci, aliran dana asing masuk melalui surat berharga negara (SBN), surat Bank Indonesia (SBI) dan saham.
Dody menjelaskan kondisi global masih harus terus diwaspadai. Selama satu minggu terakhir, ada tekanan di beberapa pasar keuangan terkait menurunnya outlook pertumbuhan ekonomi yang melambat secara global.
Rupiah selama minggu terakhir mengalami depresiasi 0,5%, meskipun secara tahun kalender mengalami apresiasi 0,9%.
"Kita harus awas dengan perkembangan di negara emerging market seperti Turki, Argentina. Juga Eropa. Tapi sentimen di Indonesia masih cukup baik," jelas Dody.
Dengan perkembangan tersebut, BI masih memberikan fokus utama dalam upaya menekan defisit neraca transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) yang masih di kisaran 2,98%, sedangkan target tahun ini 2,5%. Penekanan CAD ini juga untuk stabilitas nilai tukar rupiah.
Upaya tersebut antara lain, dari sisi ekspor BI terus mendorong program prioritas dorong devisa ekspor dari pariwisata serta industri otomotif, tekstil dan alas kaki. Selain itu BI mendukung upaya pemerintah terus melakukan perbaikan untuk kemudahan berusaha alias ease of doing bussines (EoDB) dan perbaikan iklim investasi.
Di sisi akun finansial, BI perlu menjaga pasar keuangan domestik agar tetap atraktif dan lebih baik dari sisi return dibandingkan negara peer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News