Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Para pemegang produk investasi Meadow (kreditur) di Koperasi Simpan Pinjam Citra Makmur Sejati (CMS) tidak mengetahui kemana dana investasi mereka mengalir. Hal tersebut diutarakan para kreditur dalam rapat kreditur pertama di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Selasa (10/1). Sebab kreditur selama ini mentransferkan uang itu ke rekening milik PT Millenium Investment Boutique bukannya koperasi.
Kuasa hukum Koperasi CMS Hamonangan Syahdan Hutabarat menjelaskan, dalam hal ini memang PT Millenium Investment Boutique merupakan agen investasi yang mengelola dana dari para kreditur. Dana tersebut oleh pihak Milenium alirkan ke koperasi. "Tapi melihat keadaan ekonomi global yang tidak bagus mempengaruhi semua sektor usaha, pun juga koperasi turut terimbas," katanya.
Syahdan menambahkan, uang dana investasi itu digunakan untuk memberikan modal usaha. Sebab Koperasi CMS merupakan koperasi yang berbasis simpan pinjam.
"Untuk kemana uangnya juga bukan kewenangan kuasa hukum, tapi untuk sekarang ini kami masih terus fokus dengan proposal perdamaian sebagai iktikad baik," jelasnya. Diharapkan dalam rapat selanjutnya, para kreditur telah menerima draft awal dari proposal perdamaian.
Kuasa hukum salah satu kreditur, Sahroni mengatakan, menurut pengakuan kliennya, hingga kini pihaknya tidak mengetahui peruntukan bahkan perputaran dari dana tersebut. Pihaknya pun berharap proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ini bisa perjalan dengan cepat selesai agar pembayaran bisa segera terlaksana.
Secara terpisah salah satu pengurus PKPU Willing Learned mengaku saat ini sudah mendata kreditur dari Koperasi CMS yang sejumlah 180. Begitu juga dengan Koperasi Milenium Dinamika Investama (MDI), koperasi milik Milenium Grup yang juga dalam PKPU.
"Untuk Koperasi MDI lebih banyak kami mencatat 200-an lebih kreditur," katanya. Adapun Koperasi MDI juga sudah melakukam rapat kreditur pertama sehari sebelumnya. Batas pendaftaran kreditur Koperasi CMS hingga 17 Januari dan Koperasi MDI 16 Januari 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News