CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.947   -51,00   -0,32%
  • IDX 7.219   4,46   0,06%
  • KOMPAS100 1.104   1,73   0,16%
  • LQ45 878   2,09   0,24%
  • ISSI 218   0,18   0,08%
  • IDX30 449   1,01   0,23%
  • IDXHIDIV20 542   2,07   0,38%
  • IDX80 127   0,23   0,18%
  • IDXV30 136   0,49   0,36%
  • IDXQ30 150   0,41   0,28%

Alat tes uji virus corona di laboratorium Unair habis, ini penjelasan pemerintah


Rabu, 22 April 2020 / 16:24 WIB
Alat tes uji virus corona di laboratorium Unair habis, ini penjelasan pemerintah
ILUSTRASI. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga kehabisan kit reagan ekstraksi sampel Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk pengujian virus corona. Hal ini diketahui dari surat pengumuman nomor 152/UN3.9.4/TU/2020 Universitas Airlangga.

Dalam surat itu disebutkan ITD Universitas Airlangga telah melakukan pemesanan pada 24 Maret 2020, namun sampai 20 April 2020 reagan tersebut belum sampai di ITD Universitas Airlangga.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, di Kota Surabaya terdapat tiga laboratorium yang operasionalnya dengan cara yang sama dan membutuhkan reagen lab PCR open system.

Baca Juga: Update Corona Indonesia, 22 April: 7.418 kasus positif, 913 sembuh, 635 meninggal

Tiga laboratorium yakni ITD Universitas Airlangga, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK), serta Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL PP).

Yurianto mengatakan, sejak Jumat (17/4), seluruh stok reagen nasional menipis dan baru pada 19 April sore, impor 20.000 kit reagan RT PCR dari Korea Selatan masuk.

"Distribusi Surabaya dikhususkan untuk BBLK 1.000 kit dan BBTKL PP 1.000 kit karena beban pemeriksaan paling banyak. Sedangkan untuk ITD Unair akan dialokasi dari penerimaan hari ini," kata Yurianto kepada Kontan.co.id, Rabu (22/4).

Seperti diketahui, tes kit berbasis RT-PCR ini telah memenuhi golden standard dalam pemeriksaan Covid-19. Tes kit ini sekaligus penentuan penegakan diagnosis status positif atau negatif dari sampel swab pasien yang diduga terpapar Covid-19.

Baca Juga: Kemenlu: Bertambah satu, total 9 WNI positif Covid-19 meninggal di Amerika Serikat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×