kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akumindo: KITE belum efektif mendorong ekspor UMKM


Rabu, 07 Agustus 2019 / 20:28 WIB
Akumindo: KITE belum efektif mendorong ekspor UMKM


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Akumindo) menilai, pemberian insentif pembebasan bea masuk dan pajak impor alias Ketentuan Impor Tujuan Ekspor (KITE) bagi industri kecil dan menengah (IKM) bertujuan ekspor belum efektif.

Ketua Akumindo Ikhsan Ingratubun mengatakan, pengusaha UMKM yang memanfaatkan fasilitas KITE tersebut hanya segelintir dan kebanyakan pengusaha yang sudah memiliki skala ekspor cukup besar.

Sejak diberlakukan pada 2016 lalu, Ikhsan mengatakan, belum tampak pertumbuhan ekspor yang signifikan dari sektor UMKM. “Hanya sekitar 2%-3% pertumbuhannya setiap tahun, sangat kecil,” ujar Ikhsan, Rabu (7/8).

Baca Juga: Simak syarat pengajuan fasilitas KITE bagi pengusaha kecil dan menengah

Lambatnya ekspor oleh pelaku UMKM, menurut Ikhsan, lantaran pengusaha lebih fokus menggarap pasar dalam negeri. Sebab, di dalam negeri, pengusaha juga sudah kesulitan bersaing dengan produk-produk impor yang membanjiri pasar.

Di sisi lain, minimnya ekspor UMKM juga disebabkan oleh akses pasar yang terbatas di luar negeri. “Jadi bagaimana mau ekspor kalau pertama, di dalam negeri saja sudah sibuk bersiang, dan kedua, tidak ada akses pasar baru di luar negeri,” lanjut Ikhsan.

Tambah lagi, sekarang pemerintah menambah syarat baru bagi pengajuan fasilitas KITE yaitu badan usaha mesti telah merealisasikan ekpsor sebesar 25% dari hasil penjualan tahunannya. Menurut Ikhsan, kebijakan ini menghambat pengusaha UMKM yang baru mulai mengeskpor produknya di mana jumlah dan nilai ekspor biasanya belum begitu besar.

“Ini makin menyiratkan kalau KITE ini memang hanya menyasar pelaku usaha atau eksportir yang sudah besar-besar, yang itu-itu saja,” kata Ikhsan.

Baca Juga: Lebih ketat, ini ketentuan UMKM yang tidak boleh menerima KITE

Ke depan, Akumindo berharap pemerintah bisa lebih serius membuka akses pasar bagi pelaku UMKM, terutama untuk ekspor. Ikhsan mengusulkan pemerintah menyediakan backbone marketplace gratis bagi para pelaku UMKM di Indonesia yang memiliki produk-produk lokal.

Menurut Ikhsan, platform tersebut berpotensi membuka peluang bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produknya secara luas dengan beban biaya yang kecil. Selain itu, pelaku UMKM juga tidak mesti sibuk bersaing dengan produk impor lainnya jika diberikan platform marketplace khusus seperti itu.

“Kami UMKM sebenarnya senang dengan adanya KITE, tapi kami harap terbuka dulu akses pasar agar kami bisa lebih punya peluang ekspor lebih besar juga,” tandas Ikhsan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×