Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kepergian Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) non aktif, Akil Mochtar ke Singapura menuai tanda tanya. Pasalnya, kepergiannya ke negeri Merlion itu waktunya bersamaan dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan sang adik Tubagus Chaery Wardhana alias Wawan. Belakangan diketahui, ketiganya berakhir pekan di Singapura pada Sabtu (21/9) lalu.
Meski demikian, Akil melalui pengacaranya Otto Hasibuan membantah adanya pertemuan dengan Atut dan Wawan di negara tetangga tersebut.
"Yang pasti tidak pernah ada mereka melakukan pertemuan di sana," ujar Otto saat dikonfirmasi wartawan di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (16/10).
Berdasarkan pengakuan Akil, lanjut Otto, kepergian kliennya ke Singapura hanya untuk keperluan pengobatan.
Akil berangkat ke Singapura resmi bersama dengan ajudannya. Akil dua kali pergi ke Singapura. Menurut Otto kepergian Akil pertama ke Singapura untuk menjalani perawatan inap. Sedangkan kepergian keduanya untuk mengontrol kesehatan (check up).
"Dia tidak pernah bertemu di pesawat dengan Atut. Yang pasti kalau Atut dan Wawan berada di Singapura pada hari yang bersamaan dengan dia, Akil tidak tahu-menahu," tandas Otto.
Sebelum tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Akil diketahui pergi ke Singapura pada Sabtu (21/9) pukul 5.00 WIB.
Selain itu, Atut pergi ke Singapura pada hari yang sama dengan selisih dua jam, yaitu pukul 7.00 WIB. Sedangkan Wawan pergi ke Singapura satu hari sebelum kepergian Akil dan Atut yaitu pada Jumat (20/9) pukul 19.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News