kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Akhirnya, SBY bakal buka suara soal Ruyati


Rabu, 22 Juni 2011 / 23:02 WIB
Akhirnya, SBY bakal buka suara soal Ruyati
ILUSTRASI. Pegawai BNI melakukan video conference dengan nasabah untuk menjelaskan fitur Internet Banking BNI dari rumahnya di Jakarta, Jumat (27/3/2020).


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ruyati binti Satubi yang dihukum pancung atas putusan Pengadilan Kerajaan Arab Saudi.

Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha menegaskan dijadwalkan SBY bakal menggelar jumpa pers di Kantor Presiden menanggapi soal ketenagakerjaan dan salah satunya mengenai Ruyati. "Jumpa pers bakal dilaksanakan pukul 09.00 WIB," katanya di Istana Presiden seusai mengikuti rapat terbatas, Rabu (22/6) petang.

Terhitung sudah hampir empat hari, tidak ada pernyataan resmi dari Pemerintah Indonesia melalui Presiden menanggapi kasus eksekusi pancung Ruyati. Sejauh ini yang sibuk memberikan pernyataan yakni dari jajaran menteri terkait terutama Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa atau pun para jajaran staf ahli kepresidenan seperti Heru Lelono, staf ahli Presiden bidang Komunikasi dan Informasi Publik.

Salah satu yang ditunggu dalam pernyataan resmi SBY nanti soal kepastian langkah untuk moratorium atau penghentian sementara pengiriman TKI ke Arab. Seperti diketahui Ruyati binti Satubi, yang dihukum mati di Arab Saudi pada Sabtu (18/6), karena membunuh istri majikannya, Khoiriyah Omar Moh Omar Hilwani.

Ruyati, TKI asal Kampung Ceger RT 03/01, Kecamatan Sukatani, Bekasi, Jawa Barat, menjalani hukuman mati dengan cara dipancung di Makkah, Arab Saudi, pada Sabtu (18/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×