kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.372   -16,81   -0,20%
  • KOMPAS100 1.159   -3,70   -0,32%
  • LQ45 842   -4,72   -0,56%
  • ISSI 293   1,14   0,39%
  • IDX30 442   -4,39   -0,99%
  • IDXHIDIV20 508   -5,77   -1,12%
  • IDX80 131   -0,33   -0,25%
  • IDXV30 137   -0,99   -0,72%
  • IDXQ30 140   -1,36   -0,96%

Airlangga: Industri Sawit Jadi Salah Satu Pilar Ekonomi RI di Tengah Tantangan Global


Kamis, 13 November 2025 / 14:14 WIB
Airlangga: Industri Sawit Jadi Salah Satu Pilar Ekonomi RI di Tengah Tantangan Global
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan Jakarta. Industri kelapa sawit akan tetap menjadi salah satu pilar utama ekonomi Indonesia, di tengah ketidakpastian ekonomi global.?


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - BALI. Industri kelapa sawit akan tetap menjadi salah satu pilar utama ekonomi Indonesia, di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa sektor ini bukan hanya berperan besar dalam menopang ekspor, tetapi juga menjadi bagian penting dalam transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.

“Kelapa sawit tetap menjadi salah satu pilar ekonomi terpenting Indonesia. Pada September 2025, neraca perdagangan mencatat surplus sebesar US$4,34 miliar, dengan minyak sawit sebagai salah satu kontributor utama,” ujar Airlangga dalam Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2025, di Nusa Dua, Bali pada Kamis (13/11).

Sepanjang Januari hingga September 2025, ekspor minyak sawit Indonesia disebut mencapai 28,55 juta ton, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan pembeli utama berasal dari India dan Tiongkok.  

Baca Juga: UMP 2026 Belum Diumumkan, Menaker: Tunggu saja

Dia menambahkan, harga rata-rata tandan buah segar (TBS) berada di kisaran Rp 3,000 per kilogram, yang memberikan dampak positif bagi produsen dan petani kecil.

“Untuk memastikan daya saing dan keberlanjutan, pemerintah memperkuat sertifikasi ISPO agar produksi minyak sawit sejalan dengan standar lingkungan dan global,” kata Airlangga.

Selain itu, pemerintah juga tengah menyiapkan Sistem Informasi ISPO yang menghubungkan data validasi, sertifikasi, dan perdagangan. Sistem ini disebut akan meningkatkan transparansi dan memungkinkan pelacakan produk secara real-time. 

Lebih jauh dia menegaskan, industri kelapa sawit kini memainkan peran penting dalam ketahanan energi nasional. Salah satunya melalui program biodiesel. 

Menurutnya, program biodiesel Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan B40, dan pemerintah juga sedang bersiap menerapkan B50 pada semester kedua tahun depan. 

“Emisi gas rumah kaca telah berhasil dikurangi sekitar 41,46 juta ton CO2 ekuivalen. Kami juga sedang mempersiapkan penggunaan bahan bakar berbasis sawit untuk avtur berkelanjutan, yang diharapkan dapat diproduksi dalam dua hingga tiga tahun ke depan,” tambahnya. 

Lebih lanjut, Airlangga menegaskan pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah industri sawit nasional. “Kita tidak boleh berhenti pada ekspor bahan mentah. Kita harus mendorong hilirisasi, meningkatkan produk, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat industri dalam negeri,” tandasnya.

Baca Juga: Kenaikan UMP 2026 Belum Diumumkan, Menaker: Tunggu saja  

Selanjutnya: UMP 2026 Belum Diumumkan, Menaker: Tunggu saja

Menarik Dibaca: Edukasi Gizi dak Kesehatan Cara Optimalkan Tumbuh Kembang Balita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×