Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Pemerintah memberikan bantuan biaya pelatihan dengan kisaran Rp 3 juta hingga Rp 7 juta per peserta yang hanya dapat dimanfaatkan satu kali seumur hidup. Bantuan biaya pelatihan itu akan dibayarkan langsung oleh pemerintah kepada lembaga pelatihan melalui mitra platform digital.
“Untuk peserta, tetap diberikan juga uang transportasi sebesar Rp 500.000 yang dibayarkan dalam tiga tahap. Selesai pelatihan, peserta wajib mengisi survei evaluasi program dan setelah survei dikembalikan pemnbayaran tahap terakhir akan dilakukan,” terang Airlangga.
Asal tahu saja, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 10 triliun untuk sekitar dua juta penerima manfaat program Kartu Prakerja dalam tahun anggaran 2020.
Baca Juga: Kemenko perekonomian targetkan kartu prakerja diluncurkan akhir minggu ini
Terdapat dua jenis pelatihan yang diberikan, yaitu pelatihan secara daring (online) maupun tatap muka (offline). Juga ada pilihan program pelatihan 3-in-1 (three in one) yaitu pelatihan, sertifikasi, dan penempatan yang tepat untuk pencari kerja.
Untuk setiap jenis program, pemerintah bersama platform digital nantinya akan menyeleksi lembaga pelatihan yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Para penyedia pelatihan dalam program Kartu Prakerja termasuk lembaga pelatihan swasta, lembaga pelatihan pemerintah, training center industri, universitas dan institusi pendidikan vokasi.
Baca Juga: Tarif Tak Jadi Naik, BPJS Berharap Ada Dana Talangan Lagi
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan, program Kartu Prakerja adalah bentuk bantuan pemerintah untuk mendorong tenaga kerja Indonesia masuk ke dalam pekerjaan formal atau kewirausahaan.
“Jadi tolong jangan salah menafsirkan program Kartu Prakerja sebagai program menggaji pengangguran, itu salah! Ini juga bukan jaminan pasti mendapat pekerjaan karena tugas pemerintah adalah membantu dan mendorong, bukan menjamin,” tandas Moeldoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News