kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Airlangga Beberkan Cara Genjot Pertumbuhan Ekonomi RI 8%


Rabu, 06 November 2024 / 07:15 WIB
Airlangga Beberkan Cara Genjot Pertumbuhan Ekonomi RI 8%
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan kepada wartawan usai mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/10/2024). Presiden Prabowo Subianto meyakini Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun masa pemerintahannya.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA Presiden Prabowo Subianto meyakini Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun masa pemerintahannya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% tersebut ditetapkan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor.

"Target 8% tentu dipersiapkan untuk memacu seluruh sektor dan juga mengembangkan sektor yang bisa mendorong penciptaan lapangan kerja yang lebih besar," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (5/11).

Airlangga menambahkan, fokus pemerintah adalah sektor swasembada pangan dan energi yang diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Pekerja Sektor Informal Makin Menjamur di Tanah Air

"Sektor-sektor itu arahan bapak presiden kan swasembada pangan dan swasembada energi. Dari kedua itu diharapkan bisa menjadi pengungkit untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," katanya.

Selain itu, upaya untuk memperbaiki angka Incremantal Capital Output Ratio (ICOR) akan menjadi prioritas agar dapat meningkatkan tambahan pertumbuhan ekonomi 1% hingga 2%.

"Jadi kalau ICORE kita diturunkan itu juga salah satu yang bisa menaikkan 1% sampai 2% dari pertumbuhan ekonomi," imbuh Airlangga.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 mencapai 4,95% year on year (YoY). Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,05% YoY.

Baca Juga: Ekonomi Loyo, Leasing Hadapi Pilihan Sulit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×