kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AIIB beri pinjaman US$ 1 miliar untuk penanganan Covid-19 di Indonesia


Selasa, 23 Juni 2020 / 13:10 WIB
AIIB beri pinjaman US$ 1 miliar untuk penanganan Covid-19 di Indonesia
ILUSTRASI. Corona di Indonesia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) akan menggelontorkan pinjaman senilai US$ 1 miliar kepada pemerintah Indonesia. 

Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat program social safety net guna menanggulangi dampak negatif dari penyebaran Covid-19 di Indonesia. 

"Indonesia merupakan negara yang penting bagi kami. Apalagi, saat ini Indonesia menempati urutan pertama di Asia Tenggara (dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak)," kata Wakil Presiden Operasi Investasi AIIB D.J. Pandian kepada Kontan.co.id, Senin (22/6). 

Baca Juga: Perangi Covid-19, Indonesia dapat dua pinjaman dengan nilai US$ 1 miliar dari AIIB

Pandian menjabarkan, dana pinjaman akan diberikan dalam dua program pinjaman. Pertama, untuk pinjaman senilai US$ 750 juta akan digunakan untuk meningkatkan ekonomi di sektor bisnis khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), keluarga miskin, dan memperkuat sistem pelayanan kesehatan umum.  

Asal tahu saja, untuk pinjaman ini, akan memiliki tenor 12,5 tahun dengan bunga libor plus 0,5%. 

"Pinjaman ini akan digabungkan dengan dana pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) dengan skema co-financing," tambahnya. 

Kedua, program pinjaman senilai US$ 250 juta yang digunakan untuk percepatan penanganan kesehatan oleh pemerintah Indonesia, termasuk kesiapan fasilitas perawatan, pengawasan, pencegahan, hingga koordinasi pemerintah dan komunikasi publik untuk menanggulangi virus corona. 

Untuk pinjaman yang memiliki tenor 13,5 tahun dengan buang libor plus 0,5% ini, AIIB menggandeng Bank Dunia. 

Pandian berharap, pinjaman tersebut mampu untuk membantu pemerintah dalam mengatasi tantangan akibat wabah ini. Apalagi, perekonomian Indonesia diprediksi akan tertekan. 

Hal ini terlihat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi yang turun drastis di kisaran -0,4% hingga 1%. Padahal, di tahun lalu, Indonesia berhasil tumbuh di kisaran 5%. 

"Saat ini Indonesia membutuhkan bantuan. Dari sisi tenaga kerja, banyak yang terkena PHK. Bantuan ini diharapkan mampu membangkitkan kembali perekonomian, termasuk industri kecil dan menengah," pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×