Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bicara mengenai fenomena pemuda yang terlibat praktik korupsi dan lemahnya penegakan hukum terhadap pelaku Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Menurut Basuki, seharusnya penegakan hukum memberikan efek jera terhadap pelaku Tipikor, namun itu justru berbanding terbalik di Indonesia.
"Ya, tidak pernah ada saja hukumannya. Misalnya, kalau hukumannya digantung di Monas, takut orang," ujar Basuki seraya tersenyum, ketika dimintai tanggapan soal banyaknya pemuda yang korupsi, usai menghadiri upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2013).
Mantan Bupati Belitung Timur menuturkan, hukuman mati bukanlah satu-satunya cara memberikan efek jera kepada pelaku Tipikor. Menurutnya, cara memiskinkan bisa jadi senjata bagi penegak hukum.
"Kalau mau, ya sita saja semua harta mereka," usulnya.
Ucapan Basuki terkait koruptor digantung di Monas, pernah dilontarkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, yang kala itu membantah terlibat kasus korupsi proyek Hambalang.
"Saya yakin. Satu rupiah saja Anas Korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas," tutur Anas, 9 Maret 2013 silam. (Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News