kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ahok: Silakan saja beli mobil sebanyak-banyaknya


Jumat, 10 Januari 2014 / 09:30 WIB
Ahok: Silakan saja beli mobil sebanyak-banyaknya
ILUSTRASI. Promo JSM Alfamidi Periode 19-21 Agustus 2022


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Berbagai wacana seperti ganjil genap dan penutupan gerbang tol telah diagendakan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk bisa mengurai kemacetan di Jakarta. Namun wacana itu tidak terealisasi.

Saat ditanya ke pihak Pemda DKI, terobosan apa yang akan dilakukan untuk mengurai kemacetan. Pasalnya di tahun 2014 ini diprediksi Jakarta akan mengalami kemacetan cukup parah.

Menanggai pertanyaan tersebut, dalam jangka pendek, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok mengaku akan memperbanyak angkutan umum yakni bus.

Dalam jangka panjang, Ahok mengatakan pihaknya tidak akan memberlakukan pembatasan kendaraan. Bahkan Ahok menantang warga untuk membeli mobil sebanyak-banyaknya.

"Kami tidak akan batasi, silakan beli mobil yang banyak. Harus buktikan NPWP nya, pajak penghasilan sesuai atau tidak," kata Ahok, Kamis (9/1/2014) di Mapolda Metro Jaya.

Dijelaskan Ahok, pajak yang masuk yakni sebesar 20 persen akan diterima Pemda. Sehingga makin banyak orang yang membeli mobil, makin banyak pemasukan yang diterima Pemda.

Lalu jika mobil bertambah banyak, Ahok mengatakan tidak perlu pusing untuk menyelesaikan dampak kemacetannya. Nantinya apabila sistem ERP atau jalan berbayar sudah diterapkan, maka para pengguna kendaraan tidak bisa sembarangan melewati semua jalan.

"Kalau tetap masih ada yang lewat, ya dinaikkan lagi jalan berbayarnya. Kalau Rp 50 ribu masih banyak lewat, naikkan Rp 100 ribu, naikkan lagi Rp 200 ribu. jika masih belum jera naikkan terus. Nanti kan lama-lama juga mereka beralih ke bus," ucap Ahok. (Theresia Felisiani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×