kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ahok: Bukan hanya tembok, kami akan bangun kota


Kamis, 21 Februari 2013 / 02:31 WIB
Ahok: Bukan hanya tembok, kami akan bangun kota
ILUSTRASI. Progres proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai hampir 80%.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Belanda, Frans Timmermans membicarakan berbagai hal terkait penanganan banjir yang disebabkan air pasang, terutama soal pembangunan tembok raksasa atau Giant Sea Wall (GSW).

"Tadi kita sudah bicara (dengan Menlu Belanda). Kita berharap dia bisa bantu kita secara teknis mengatasi banjir seperti apa," ujar Basuki di Balaikota, Rabu (20/2).

Menurutnya Belanda sudah pengalaman mengatasi banjir di dataran rendah. Ia bilang rata-rata dataran di Belanda enam meter di bawah permukaan laut, sedangkan Jakarta hanya 2 meter.

"Nah kita juga bicara dengan Bappenas-nya itu mengenai GSW. Jadi konsepnya itu kalau kita mau memperbaiki mutu laut pesisir di teluk Jakarta yang sudah terkontaminasi, ya satu-satunya dengan cara reklamasi atau membuat pulau," paparnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini bilang reklamasi ini dilakukan supaya laut yang ada di depannya nanti menjadi bagus.

Basuki mengungkapkan bahwa rencananya Pemprov DKI bukan hanya ingin membuat tembok saja, tapi juga membuat kota. Ia bilang kota hasil reklamasi ini akan dibuat seperti New Manhattan supaya bisa jadi kota baru.

Menurutnya Belanda siap untuk memberikan bantuan penanganan banjir Jakarta yang berasal dari Utara yakni karena air. Sedangkan untuk banjir yang berasal dari Selatan, pihak Belanda tak punya pengalaman.

Lebih jauh Basuki bilang rencana awal GSW cuma akan dibuat jalan saja, seperti jalan tol enam lajur, MRT dua jalur. Menurutnya sayang kalau dipakai untuk jalan saja. Harusnya sekaligus bikin kota saja.

Menurutnya untuk memperbaiki pantai ya dengan cara reklamasi dan bikin pantai baru terus dibuat waduk besar, kemudian bisa dibuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di sini, sehingga Jakarta juga punya miliaran kubik cadangan air nantinya.

Basuki bilang rencana yang digulirkan Pemprov DKI ini mesti dikaji lebih dalam lagi. "Konsep sudah ada, tapi kita maunya lebih besar lagi dari sekadar bangun tembok," katanya.

Basuki mengklaim bahwa konsep ini sudah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terbaru.

Sekadar informasi, GSW adalah proyek yang diproyeksikan untuk menghalau hantaman banjir rob yang setiap tahun makin besar. Rencananya proyek yang menghabiskan dana ratusan triliun ini akan membentang sepanjang 40 kilometer di pantai utara Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×