Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menteri Koodinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan, rehabilitasi di Aceh pasca dilanda gempa 6,2 Skala Richter akan dimulai pada akhir Agustus 2013. Keputusan tersebut diambil usai melakukan rapat terbatas di Kantor Wakil Presiden, Kamis (1/8).
"Pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh dimulai pada akhir Agustus. Jadi rehabilitasi dan rekonstruksi itu paling lama dua tahun rekonstruksi seluruhnya sudah selesai. Nantinya dimulai dari permukiman dulu, baru infrastruktur," tutur Agung usai melakukan rapat dengan Wakil Presiden Boediono.
Nantinya, pemerintah pusat tetap konsisten akan memberikan bantuan sebesar Rp 40 juta untuk perbaikan permukiman yang rusak parah, Rp 20 juta untuk rumah yang rusak sedang dan Rp 10 juta untuk rumah yang rusak ringan.
Agar bisa meringankan beban saat membangun rumah, pemerintah pusat akan mendorong perusahaan-perusahaan pemilik industri bahan bangunan untuk melakukan semacam bazar murah.
Dengan adanya bazar murah, warga yang akan membangun rumah bisa membeli bahan-bahan bangunan yang kualitasnya baik dengan harga murah.
Diharapkan, uang itu bisa dimanfaatkan secara optimal untuk perbaikan rumah. Selain itu, Agung mendorong agar warga di Aceh memanfaatkan kembali bahan-bahan bangunan seperti kusen pintu yang masih bisa digunakan untuk membangun rumah baru atau perbaikan rumah.
"Tinggal dipadu saja nanti, mana yang masih bisa dipakai, mana yang tidak. Ini masih langkah awal dulu. Nanti ada pendampingan teknis, terutama memperkuat kolom-kolom rumah supaya bisa tahan bila ada gempa lagi," tambah politisi Partai Golkar ini.
Saat ini ada ratusan rumah yang mendesak diperbaik di Aceh. Pemerintah memperkirakan dibutuhkan dana sekitar Rp 500 miliar agar proses rekonstruksi dan rehabilitas di Aceh bisa dilaksanakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News