Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat masyarakat untuk mudik lebaran lewat jalur darat melewati jalan tol cukup tinggi. Terutama setelah terhubung jaringan jalan Tol Trans Jawa.
Berdasarkan hasil survey ketiga Badan Litbang, Kementerian Perhubungan (Maret 2022), pilihan pemudik menggunakan jalan Tol Trans Jawa 24,1%. Lebih tinggi daripada pilihan menggunakan jalur lintas tengah Jawa 9,7%, Tol Cipularang 9,2%, jalur lintas pantai utara (pantura) Jawa 8,2%, Trans Sumatera (non tol) 4,7%, Tol Jagorawi 4,2%, jalur lintas selatan (pansel) Jawa 3,7%, Tol Jakarta-Merak 3,5% dan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) 0,7%, sisanya jalan lainnya 31,8%.
“Keberadaan jalan tol dapat memangkas sekitar 50%-60% waktu perjalanan dibanding di jalan non tol. Keberadaan jalan tol di Jawa memunculkan angkutan pelat hitam, sementara jalan tol di Sumatra dapat menghilangkan praktek angkutan pelat hitam,” kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno, pada pernyataan pers tertulisnya, Sabtu (24/4).
Demi kelancaran mudik di jalan tol menurutnya jaringan jalan Tol Trans Jawa yang mayoritas diusahakan oleh PT Jasa Marga harus melakukan banyak upaya dalam memenuhi layanan bagi pemudik.
Baca Juga: Menhub Minta Dukungan Media Massa Sampaikan Imbauan Mudik Lebih Awal
“Upaya itu antara lain dengan penambahan fasilitas peturasan/toilet portabel di TIP Tipe A dan TIP Tipe B, ketersediaan air bersih, toilet harus bersih & wangi, penambahan petugas kebersihan, menerapkan Prokes COVID-19 serta sosialisasi melalui spanduk dan public address, Tagline Mudik Vaksinasi booster, mudik sehat dan aman,” tuturnya.
Djoko melanjutkan, implementasi Management Rest Area dengan Rest Area Management System (RAMS) dalam menginformasikan kapasitas parkir kepada pengguna jalan tol sebelum masuk rest area dan rest area berikutnya juga tidak kalah penting.
Selebihnya, penyediaan sarana perambuan, rubber cone, water barrier saat oneway dan buka/tutup akses, menambah petugas keamanan, memastikan keberfungsian RAMS, CCTV, public addres, videotron, menambahkan nomor telepon pengaduan (PIC Satgas), memastikan ketersediaan BBM lengkap, layanan top up, Posko layanan, pasokan listrik.
“Dan jangan lupa terus menyampaikan informasi saat diberlakukan oneway melalui public address serta lama waktu di Rest Area maksimal 30 menit,” tambahnya.
Djoko juga memberikan imbauan bagi pemudik. Dalam hal kesiapan patuhi persyaratan perjalanan sesuai dengan SE Menteri Perhubungan No: 38 Tahun 2022, berupa vaksinasi booster. Dianjurkan untuk vaksinasi 14 hari sebelum perjalanan. Tetap memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima.
Baca Juga: Permintaan Tiket Damri Naik Hampir 100% pada Periode Mudik Lebaran 2022
“Jangan lupa mempersiapkan perbekalan selama perjalanan seperti makanan, minuman, serta peralatan ibadah, memastikan kecukupan BBM, melakukan pengecekan tarif tol dll,” tambahnya.
Selanjutnya pemilihan dan waktu perjalanan, diupayakan menghindari perjalanan di waktu puncak arus mudik dan arus balik, hindari perjalanan di waktu favorit, seperti sehabis waktu sahur atau berbuka puasa, cek waktu dan rute pemberlakuan rekayasa lalu lintas dari kepolisian, update selalu informasi lalu lintas melalui channel resmi Jasa Marga, seperti Aplikasi Travoy, Twitter, Call Center 14080
“Selalu mengikuti rambu dan arahan petugas di lapangan, disiplin dalam ketentuan berkendara di jalan tol serta tidak berhenti di bahu jalan, kecuali darurat, dalam kondisi darurat dapat menghubungi Call Center 14080,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News