kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

ADB setujui pinjaman US$ 600 juta untuk PLN, dukung layanan listrik berkelanjutan


Senin, 13 Desember 2021 / 13:32 WIB
ADB setujui pinjaman US$ 600 juta untuk PLN, dukung layanan listrik berkelanjutan
ILUSTRASI. Ilustrasi pembangkit listrik. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc.


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman berbasis nilai sebesar US$ 600 juta untuk membantu Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna meningkatkan keandalan dan ketangguhan listrik di bagian barat dan tengah Pulau Jawa.

Program Akses Energi Berkelanjutan dan Andal (Sustainable and Reliable Energy Access Program) akan merehabilitasi, memperkuat, dan memperluas jaringan listrik PLN, serta mendorong penggunaan energi bersih. Program ini juga akan meningkatkan manajemen limbah dan manajemen aset PLN, pengadaan, serta pendidikan masyarakat. Program ini akan memberi manfaat bagi lima provinsi: Banten, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DI Jogjakarta.
 
Daniel Miller, Spesialis Keuangan Senior ADB mengatakan, program ini akan meningkatkan akses ke energi berkelanjutan dan andal di kawasan barat dan tengah Pulau Jawa, wilayah yang dihuni 41% penduduk Indonesia. "Termasuk sekitar 30 juta warga miskin atau yang hidup dekat garis kemiskinan,” katanya dalam keterangan resmi Senin (13/12). 

Ia menambahkan, wilayah ini juga memiliki 11,3 juta, atau 56% dari seluruh usaha mikro dan kecil (UMK) di Indonesia. 

Baca Juga: Pemerintah Tarik Utang Baru di Ujung Tahun 2021

Melalui penyediaan listrik yang andal dan berkelanjutan, program ini akan meningkatkan kualitas hidup, mendukung terselenggaranya layanan publik yang penting, serta menciptakan pekerjaan. 

"Program akan mempercepat pemulihan ekonomi di Pulau Jawa dan membantu mengubah daerah-daerah miskin menjadi mesin pertumbuhan melalui agro-industri, pariwisata, dan UMK,” jelasnya.

Pinjaman dengan jaminan dari Pemerintah Indonesia tersebut, akan meningkatkan jalur transmisi PLN, otomatisasi jaringan listrik, dan fasilitas penyimpanan limbah berbahaya. Pinjaman ini juga memperkuat proses bisnis digitalisasi PLN, seperti e-procurement dan mendukung pemasangan lebih banyak stasiun pengisian bagi kendaraan listrik.

Program ini akan bermanfaat bagi perempuan dan anak perempuan, yang menanggung beban tanggung jawab rumah tangga, dengan memperbesar partisipasi mereka dalam kegiatan yang bergantung pada energi dan meningkatkan pendapatan, seperti produksi barang lokal, pengolahan pertanian, dan pariwisata.

Asal tahu saja, Pulau Jawa sebagai kawasan ekonomi utama Indonesia telah berhasil mencapai akses listrik universal, tetapi pertumbuhan ekonominya masih terkendala oleh gangguan listrik dan kebocoran listrik. 

Agar mampu mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan lebih tinggi, Pulau Jawa akan memerlukan listrik sebanyak 259 terawatt-jam pada 2030, atau 66,4% dari proyeksi kebutuhan listrik di Indonesia.

Guna memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan penguatan jaringan listrik Pulau Jawa dan transisi menuju ekonomi rendah karbon, serta kapasitas untuk mengintegrasikan lebih banyak energi terbarukan ke dalam jaringan.

Baca Juga: Sri Mulyani sebut perlu dana jumbo menuju ekonomi hijau, Indonesia butuh investor

Selain itu, ADB juga akan mengelola hibah senilai US$ 500.000 dari Republik Korea, yaitu Dana e-Asia dan Kemitraan Pengetahuan (e-Asia and Knowledge Partnership Fund), untuk program ini. 

Bantuan teknis akan mendanai pelatihan staf PLN dalam teknologi yang sedang berkembang pesat, termasuk perencanaan dan otomatisasi sistem jaringan listrik, pengoperasian jaringan listrik dengan kapasitas pembangkitan listrik terbarukan yang makin besar, layanan pengisian daya kendaraan listrik, dan sistem penyimpanan energi skala utilitas.
 
Kemitraan negara ADB untuk Indonesia 2020–2024 difokuskan untuk meningkatkan pemulihan ekonomi Indonesia melalui infrastruktur energi yang berkelanjutan dan tangguh. 

Melalui pinjaman berbasis hasil, penyaluran dana dikaitkan dengan pencapaian hasil program untuk mendorong akuntabilitas dan efektivitas reformasi pemerintah, dengan membangun sistem insentif untuk berbagai capaian yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×