Reporter: Handoyo | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Asian Development Bank (ADB) berkomitmen untuk memberikan bantuan pinjaman pendanaan untuk proyek infrastruktur di Indonesia.
Setidaknya jumlah dana yang telah disepakati untuk digelontorkan ke Indonesia mencapai US$ 2 miliar per tahun.
Country Director ADB for Indonesia, Steven Tabor mengatakan, proyek infrastruktur yang melibatkan ADB antara lain untuk membiayai proyek-proyek kelistrikan, sanitasi, dan air.
Selain itu ada juga yang digunakan untuk pembangunan waduk, irigasi, perumahan dan transportasi.
Salah satu kementerian yang menjadi partner ADB adalah Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera).
Hampir seluruh sektor yang berada di lingkup Kementerian PU-Pera, ADB dilibatkan.
"Selain di Jawa, program yang melibatkan ADB berada di luar jawa sepeti Sumatera," kata Steven, Kamis (28/1).
ADB juga memberikan bantuan pinjaman dana untuk proyek infrastruktur non fisik. Salah satu yang dilakukan adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED).
Bila dibandingkan 10 tahun lalu, jumlah pinjaman dana yang diberikan ADB ke pemerintah Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Dia menghitung, pada awal pemberian pinjaman ADB hanya memberikan sebesar US$ 700 juta per tahun.
Vice President ADB Bambang Susantono mengatakan, pembangunan infrastruktur dipoerkotaan sangat penting.
Hal tersebut dikarenakan wilayah perkotaan menopang sekitar 70%-80% dari Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara.
Pembangunan kota yang ramah lingkungan sangat dipoerlukan, pasalnya saat ini sekitar 55% dari penduduk telah tinggal di daerah perkotaan.
Dan, pada 2030 mendatang jumlah penduduk perkotaan akan mencapai 2/3 dari total populasi penduduk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News